Mengulik Kunci Sukses China Keluar dari Kemiskinan Versi Budiman Sudjatmiko

Budiman juga mengingatkan bahwa revolusi kebudayaan dan perubahan besar yang dilakukan China sejak revolusi Mao Zedong menjadi fondasi perubahan mindset dan strategi kepemimpinan yang berorientasi pada pembangunan nasional.

“Mereka punya pemimpin yang berpikir sistematis dan strategis jangka panjang mulai dari mengorganisasi petani hingga memimpin negara besar,” ujar Budiman.

China juga menggunakan tolok ukur CNP yang mengukur kekuatan nasional tidak hanya dari sisi ekonomi (Gross National Product) tapi juga budaya, militer, sumber daya manusia, dan diplomasi.

Ini membuat China mampu menempatkan dirinya secara tepat di panggung dunia.

Baca Juga: Protes Soal Janji Lapangan Kerja, Mahasiswa PMII Blitar ‘Diamankan’ Saat Gibran Melintas

Budiman mengungkapkan bahwa China tidak mengadopsi liberalisme secara total seperti Barat.

Tetapi tetap mempertahankan ciri negara sosialis dengan peran kuat BUMN serta pengendalian politik oleh Partai Komunis.

Ini menjadi model pembangunan yang berbeda dan telah terbukti efektif dalam mendorong kemajuan teknologi dan industri.

Baca Juga: Panas! Polemik Ijazah Jokowi, Pakar Forensik dan Waketum Jokman Saling Lempar Argumen

Ia juga menyampaikan bahwa banyak tokoh China modern termasuk Presiden Xi Jinping memiliki visi dan rencana yang panjang serta telah mempersiapkan segala aspek untuk membawa China menjadi negara maju.

Budiman mengajak bangsa Indonesia untuk belajar dari pengalaman China dalam memadukan sejarah, budaya, dan modernitas demi kemajuan bangsa.***