bisnisbandung.com - Ketua Umum Affiliasi Global Retail (AGRA), Roy Mandey, menyoroti kondisi memprihatinkan yang tengah melanda dua pusat grosir terbesar di Indonesia, Tanah Abang dan Mangga Dua.
Tantangan yang dihadapi para pelaku usaha tidak hanya terkait dengan menurunnya daya beli masyarakat, tetapi juga terganggunya daya jual yang ia sebut sebagai "anomali".
“Iya, memang kita sudah memasuki satu yang disebut anomali. Anomali ini bukan soal daya beli saja, tapi daya jual,” terangnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube tvonenews, Kamis (1/5).
Baca Juga: Prabowo Gaspol Bahas RUU Pekerja Rumah Tangga dan Laut, Dorong Dialog Nasional Buruh-Pengusaha
Roy Mande menjelaskan bahwa anomali ini tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan merupakan hasil dari dinamika pasar yang sudah berlangsung sejak awal tahun.
“Buktinya saudara-saudara kita tadi yang di Tanah Abang atau yang di Mangga Dua kan itu kena anomali daya jualnya,” jelasnya.
Ia menyinggung penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang terus merosot dari Januari ke Maret, serta kondisi deflasi yang belum mampu mendongkrak aktivitas perdagangan di tingkat akar rumput.
Baca Juga: “Hentikan Korupsimu!” Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Perangi Kemiskinan dan Korupsi
Dalam pandangannya, fenomena ini mencerminkan pergeseran perilaku konsumen yang kini lebih selektif dan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk perkembangan belanja daring, serta persebaran produk palsu dan asli di lokasi yang sama.
Roy menilai bahwa struktur pasar domestik yang masih bersifat umum di mana barang original dan tiruan bercampur membuat konsumen kehilangan kepercayaan dan mengubah pola belanja mereka.
“Tapi justru karena memang kita tahu sekarang market di Indonesia kan masih general. Market di Indonesia kan masih general. Antara barang yang original dan barang yang fake itu kadang kala dalam satu lokasi, misalnya,” tuturnya.
Ia juga membandingkan pasar Indonesia dengan tren di luar negeri, seperti di Prancis dan Amerika Serikat, yang memiliki pasar barang bekas (thrift store) dengan segmen yang jelas dan terpisah dari produk baru.
Baca Juga: 8 Toko Online Terbaik Di Indonesia Beserta Reputasinya Baik Dan Harganya Terjangkau
Menurutnya, ketidakjelasan segmen pasar di Indonesia turut memperburuk situasi daya jual.
Artikel Terkait
Negosiasi Dagang Indonesia-AS, Pengusaha Ini Ungkap Hitung-Hitungan Ekonomi yang Sebenarnya Sederhana
Disinggung Soal Antisipasi soal Ekonomi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan Ungkap Peran DEN
Ada yang Bilang Saya Dibohongi Menteri, Prabowo: Tapi Ekonomi Kita Nyata Kuat!
Membeludak! Lonjakan Pelamar PPSU Cerminkan Kelesuan Ekonomi di Jakarta
Sampah Menggunung di Pasar Gedebage! Farhan: Duit Dipungut Sampah Nggak Diangkut, Dedi Mulyadi Turun Tangan!
Insentif Dinilai Belum Cukup Lindungi Industri, Barang Ilegal Masih Membanjiri Pasar Nasional