bisnisbandung.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan perkembangan penting dalam pertemuan tingkat tinggi G20 dan IMF Spring Meeting yang digelar di Amerika Serikat.
Ia menyoroti perubahan pendekatan Amerika Serikat terhadap globalisasi dan lembaga-lembaga internasional.
Dalam pertemuan bilateral dan multilateral yang dihadiri oleh Sri Mulyani bersama sejumlah pejabat tinggi, termasuk Sekretaris Keuangan Amerika Serikat.
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Negosiasi Tarif Trump: Indonesia Tak Mau Kena Dampak Langsung!
Terungkap bahwa Amerika kini tidak hanya memimpin globalisasi tetapi juga melihat dirinya sebagai pihak yang terdampak negatif oleh sistem tersebut.
“Namun dalam fenomena yang sekarang terjadi, justru Amerika Serikat sebagai negara terbesar di dunia juga menganggap dirinya menjadi korban dari globalisasi,” ucapnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube CNBC Indonesia, Jumat (25/4).
“Ini memberikan suatu tekad bersama dalam pembahasan G20 bahwa rezim dari perdagangan global dan perdagangan internasional perlu dilakukan reformasi. Dan inilah agenda yang akan terus dibahas dalam forum-forum internasional,” sambungnya.
Baca Juga: DPR Kecewa, Kasus Uang Miliaran di Bawah Kasur Hakim Dinilai Memalukan dan Memilukan
Pandangan ini mencerminkan dinamika baru dalam kebijakan ekonomi dan perdagangan global, di mana negara maju sekalipun merasakan tekanan dari sistem yang selama ini mereka dorong.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa Amerika Serikat tetap akan memainkan peran penting di lembaga-lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia, namun dengan pendekatan yang lebih mengarah pada pelaksanaan agenda nasional melalui platform multilateral.
Hal ini menjadi penting untuk dicermati negara-negara lain, termasuk Indonesia, karena akan memengaruhi arah kerja sama internasional dan kebijakan tarif, seperti kebijakan resiprokal yang saat ini sedang dibahas.
Sri Mulyani ungkap melakukan pertukaran pandangan dengan sejumlah Menteri Keuangan dari negara lain.
Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana masing-masing negara membangun hubungan dengan Amerika Serikat dan mencari solusi kolektif atas tantangan ketidakpastian global.
Baca Juga: LG Batal Investasi di Indonesia, Pemerintah: Kami yang Memutus, Bukan Mereka
Artikel Terkait
Posisi Dolar akan Terancam, Amerika Serikat Tidak Lagi Terdepan?
Ironis! Amerika Serikat Sekarang Tertutup, Cina Malah Terbuka, Sorotan Leonard Hartono
Kenapa Indonesia Tambah Impor LPG dari Amerika Serikat? Ini Penjelasannya
Bukan Cuma Soal Harga, Komaidi Notonegoro Ungkap yang Harus Diperhitungkan dari Impor Migas Amerika
‘Ini Bukan Negosiasi’ Pengamat Heran Pemerintah Malah mengalah dengan Amerika Serikat
China Terapkan Strategi Sun Tzu, Berusaha Hindari Peperangan dengan Amerika Serikat