bisnisbandung.com - Bukalapak, salah satu pionir e-commerce di Indonesia, secara resmi menutup layanan marketplace-nya pada 7 Januari 2025.
Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Bukalapak sebelumnya dikenal sebagai platform yang berperan besar dalam memberdayakan UMKM dan pelapak kecil sejak berdiri pada tahun 2010.
Menurut Dr. Indrawan Nugroho, strategi promosi agresif yang diterapkan oleh Shopee menjadi salah satu faktor yang membuat Bukalapak kesulitan bersaing.
“Bukalapak pernah merasakan tekanan yang begitu kuat. Itu terjadi ketika strategi bakar uang mulai menjadi norma,” terangnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Dr. Indrawan Nugroho.
Baca Juga: Ambisi Jokowi Bangun IKN, Deddy Sitorus: Jangan Sampai ASN Jadi Korban!
“Dengan strategi tersebut, Shopee, misalnya, menggunakan taktik promosi agresif seperti gratis ongkir, diskon besar-besaran, dan juga fitur ShopeePay,” lanjutnya.
Shopee menggunakan berbagai taktik pemasaran seperti gratis ongkir, diskon besar-besaran, serta fitur ShopeePay yang membuatnya semakin menarik bagi konsumen.
Pendekatan ini memotong margin keuntungan dalam jangka pendek, tetapi berhasil membangun loyalitas pelanggan dan meningkatkan volume transaksi secara signifikan.
Persaingan semakin sengit ketika e-commerce lain turut mengadopsi strategi serupa. Tokopedia, misalnya, semakin kuat setelah diakuisisi oleh ByteDance pada Desember 2023.
Baca Juga: Tanah Rakyat Bukan untuk Oligarki, Said Didu: Geram, Segera Kembalikan!
Kombinasi antara basis pengguna Tokopedia yang besar dan inovasi fitur belanja di TikTok menciptakan ekosistem yang sulit disaingi oleh Bukalapak.
“Berubahnya peta pertempuran membuat Bukalapak semakin tertekan dan kehilangan daya saing. Data menunjukkan betapa tertinggalnya Bukalapak,” ujar Dr. Indrawan Nugroho.
Data menunjukkan bahwa Bukalapak semakin tertinggal dari para pesaingnya. Pada 2020, Tokopedia mencatat transaksi senilai 16,5 miliar dolar AS, Shopee mencapai 11,7 miliar dolar AS, sementara Bukalapak hanya membukukan transaksi sebesar 4,3 miliar dolar AS.
Baca Juga: Pembangunan IKN Dikritik Amien Rais, Masih Ada Harapan atau Tidak?
Artikel Terkait
Susun Rencana Bisnis 2025 Untuk Anda Bisa Meraih Tujuan Anda!
Langkah Usaha Agar Sukses di 2025, Konsultan Bisnis Bongkar Empat Strategi Penting
Perang Sumber Bisnis Bagi Amerika Serikat, Ketergantungan Dunia pada Senjata AS
Indrawan Nugroho Bongkar Cara Adobe Menantang Kemustahilan: Mereka Mendisrupsi Diri Sendiri
Bisnis Lokal Banyak yang Bangkrut, Pengusaha Ini Ungkap Lebih Baik Usaha di Luar Negeri
Bukalapak Tumbang! Tom Mc Ifle Soroti Perjalanan Unicorn Kebanggan Indonesia Tersebut