1. Kesalahan Teknis
Ketika psikotes atau tes tulis, pastikan Anda membawa alat tulis sesuai anjuran perusahaan.
Kesalahan seperti lembar jawaban kotor, sobek, hingga pensil terlalu tipis menyebabkan lembar jawaban tidak terbaca scanner.
Kesalahan teknis seperti itu hasil psikotes atau tes tulis Anda sangat buruk, sehingga Anda tidak bisa lolos menuju proses rekrutmen tahap selanjutnya.
2. Tidak Bersungguh-Sungguh
Tidak mempersiapkan proses rekrutmen adalah hal yang paling terlihat ketika calon karyawan tak bersungguh-sungguh.
Tim recruiter dari PT Paragon Technology and Innovation mengungkapkan banyak calon kandidat hanya coba-coba mengikuti proses rekrutmen. “Mereka masih kuliah, tingkat akhir, jadi hanya ingin tahu proses rekrutmen saja, tanpa niat utuh untuk bergabung ke suatu perusahaan,” terang Mba Kartika.
Tidak bersungguh-sungguh terlihat dari hasil tes tulis hasilnya sangat buruk.
“Mungkin calon karyawan tidak mempelajari terlebih dahulu, dan ada tidak fokus serta letih ketika melakukan proses rekrutmen. Harusnya mereka mempersiapkan fisik serta mental,” papar tim rekrutmen PT Bekaert Indonesia.
3. Datang Terlambat
Pastikan Anda tahu dimana lokasi proses rekrutmen dilakukan.
Datang terlambat dengan alasan tersesat, macet, dan salah gedung tes, tidak akan membuat recruiter simpati.
Kerugian lain bila datang terlambat adalah mengurangi konsentrasi proses rekrutmen, karena panik hingga membuat tak fokus dan menjadi gugup.
4. Tidak Menjadi Diri Sendiri Ketika Proses Rekrutmen
Artikel Terkait
Inilah Sinopsis Jurnal Risa by Risa Saraswati sudah menjadi Trending Tropic Sosial Media
Standar Ganda Media Penembak Trump Dari Ras Kulit Putih, Netizen: Kalau Muslim Media Langsung Melabeli Sebagai Teroris
Garuda Biru Membanjiri di Media Sosial: Simbol Gerakan "Peringatan Darurat"
Nama Mulyono Viral di Media Sosial di Tengah Gelombang Demonstrasi, dan Alasan Namanya di Ganti Menjadi Jokowi
Kisruh Larangan Hijab di RS Medistra, Mengapa Banyak Media yang Sempat Bungkam?
Pandji Pragiwaksono Bicara Kritis, Menilai Dinasti Politik Jokowi dan Etika Media Sosial