Solidaritas Merah Putih, yang dipimpinnya, menurutnya, berkomitmen menjaga persatuan dan menolak segala bentuk adu domba yang dapat merusak keutuhan bangsa.
Dengan pernyataan ini, Silfester berharap masyarakat lebih kritis dalam menyikapi berbagai opini publik yang tidak berdasar serta dapat membedakan kritik konstruktif dengan fitnah yang merusak.
“Saya lihat waktu itu reaksi dari saudara Rocky yang selama ini suka menghina, misalnya Pak Jokowi yang dikatakan mohon maaf "tolol" dan "bangsat," termasuk beberapa senior yang saya lihat, ada yang profesor, doktor, orang-orang hebat di republik ini,” ujar Silfester Matutina.
“Dalam debat di TV, mereka dibilang "tolol" dan "dungu." Saya merasa kasihan banget, mereka seperti hancur hatinya, Bung, dan saya melihat bahwa mereka ini punya keluarga, punya anak cucu, dan rekaman itu kan tidak bisa hilang,” terusnya.***
Baca Juga: Politik di Era Digital, Hasan Nasbi: Memecah Prabowo-Jokowi-Gibran Adalah Mimpi Buruk!
Artikel Terkait
Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Hanya Hoax, Amien Rais: Mengapa Saya Agak Percaya?
Politik di Era Digital, Hasan Nasbi: Memecah Prabowo-Jokowi-Gibran Adalah Mimpi Buruk!
Menjelang Lengser, Jokowi Hadapi Serbuan Caci Maki! Mahfud MD Buka Suara
Nasib Gibran dan Jokowi di Ujung Tanduk, Rocky Gerung: PDIP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo
Ipang Wahid Ungkap Persaingan Sengit di Balik Kabinet Prabowo-Jokowi
Penindasan Kritikus oleh Rezim Jokowi, Amien Rais Tunjukkan Korban Ketidakadilan