Kerusakan Lingkungan Membawa Bencana, Prabowo Klaim Akan “Sikat Maling-Maling” Perusak Hutan, KSP Buka Suara

photo author
- Selasa, 2 Desember 2025 | 18:00 WIB
Kayu gelondongan terlihat di berbagai sudut lokasi banjir Sumatera (Tangkap layar youtube tvOneNews)
Kayu gelondongan terlihat di berbagai sudut lokasi banjir Sumatera (Tangkap layar youtube tvOneNews)

bisnisbandung.com - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk menindak para pelaku perusakan lingkungan yang diduga menjadi penyebab rangkaian banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Sikap tegas itu disampaikan Presiden saat meninjau langsung wilayah-wilayah terdampak, di tengah belum ditetapkannya status bencana nasional untuk kejadian tersebut.

Pernyataan keras Presiden muncul setelah ia melihat langsung kondisi lapangan yang menunjukkan banyaknya material kayu terseret aliran sungai hingga mencapai wilayah pesisir.

“Kalian suka enggak kalau saya sikat itu maling-maling semua,” ucapnya.

Baca Juga: Listrik Padam dan Tak Bisa Dilalui Jalur Darat, Bahlil Bersama PLN Datangi Lokasi Bencana Terisolasi

Menurut Respiratori Saddam Al Jihad, Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), sikap Presiden tersebut berangkat dari temuan awal yang menunjukkan adanya indikasi kuat kerusakan lingkungan sebagai pemicu bencana.

“Nah, dengan bahasa menangkap maling-maling dan sebagainya, kita mau me-refresh lagi nih timeline ketika Pak Prabowo mengumpulkan di Hambalang terkait dengan Satgas PKH,” terangnya dilansir dari youtube tvOneNews.

Saddam menjelaskan bahwa pemerintah telah lebih dulu mengantisipasi ancaman tersebut melalui pembentukan Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH), yang dibentuk sekitar satu hingga dua minggu sebelum bencana terjadi.

Satgas PKH bekerja berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2025, yang memuat mandat penertiban kawasan hutan dan pengawasan terhadap aktivitas yang berpotensi merusak lingkungan.

Baca Juga: Bongkar Cara Pandang Zulhas, Ranking 1 Pelepasan Izin Hutan Kini Kembali Dipertanyakan

Satgas ini berada di bawah koordinasi presiden dan beranggotakan berbagai kementerian serta lembaga, termasuk Kementerian Pertahanan, BNPB, Polri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian ESDM.

Salah satu fokus satgas adalah pemberantasan tambang ilegal sekaligus evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan tambang legal.

Saddam menyatakan bahwa material kayu yang berserakan di sungai menjadi bukti penting bagi pemerintah untuk menelusuri sumber kerusakan lingkungan.

Baca Juga: Kecolongan dalam Wawancara dengan Harrison Ford, Zulhas Beberkan yang Terjadi Dibaliknya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X