bisnisbandung.com - Mungkin banyak dari kita memilih untuk menamakan anak dengan nama-nama modern ala barat atau ketimuran.
Namun di Indramayu terdapat budaya unik yang masih dilakukan oleh sebagian penduduknya hingga kini, menamakan nama anaknya berdasarkan nama hari.
Tradisi penamaan berdasarkan hari lahir di Kabupaten Indramayu merupakan salah satu praktik budaya unik yang masih bertahan hingga kini.
Berdasarkan penelitian Harry Handika (2022), sistem penamaan ini tidak hanya berfungsi sebagai identitas individu tetapi juga mencerminkan nilai budaya masyarakat setempat.
Baca Juga: Hubungan Megawati dan Prabowo, Ikrar Nusa Bhakti: PDIP Tidak Oposisi Tapi Tetap Kritis
Nama seseorang di Indramayu biasanya diberikan dengan mempertimbangkan hari lahirnya.
Sebagai contoh, seseorang yang lahir pada hari Senin umumnya memiliki nama berawalan huruf "R," seperti Ranita atau Rusti.
Untuk hari Selasa, nama sering diawali huruf "C," seperti Castini atau Cardi. Hari lainnya memiliki pola yang serupa: Rabu dengan "T," Kamis dengan "S," Jumat dengan "D," Sabtu dengan "W," dan Minggu dengan "K."
Tradisi ini diyakini membawa keberkahan serta harapan baik bagi anak yang menyandangnya.
Baca Juga: Kebakaran Dahsyat di LA, Ade Armando: Kemarahan Tuhan atau Kesalahan Manusia?
Namun, pola penamaan ini perlahan mulai ditinggalkan. Penelitian menunjukkan bahwa generasi muda, khususnya mereka yang berusia 15–25 tahun, cenderung memilih nama modern yang sering kali berasal dari pengaruh budaya luar seperti bahasa Arab.
Dari data yang dikumpulkan, hanya sebagian kecil nama pada kelompok usia ini yang masih sesuai dengan pola tradisional.
Beberapa faktor memengaruhi perubahan ini. Nama tradisional dianggap kurang relevan oleh sebagian masyarakat karena dianggap "kampungan."
Baca Juga: Jokowi Banci Kamera, Kritik Pedas Rocky Gerung Pasca-Jabatan Presiden