warungbb

Mengenal Negara Mauritania, Pernah Menjadi Pusat Peradaban Islam yang Gemerlap

Minggu, 7 Juli 2024 | 08:40 WIB
Negara Mauritania (Tangkap layar Youtube Doczon)

Mauritania memiliki iklim ekstrem dengan suhu yang fluktuatif. Pada bulan Desember dan Januari, suhu pagi hari bisa mendekati 0 derajat Celsius, namun naik hingga 38 derajat Celsius ketika matahari terbit.

 Curah hujan tahunan sangat rendah, rata-rata hanya 150 mm, dan beberapa lokasi bahkan bisa mengalami tahun-tahun tanpa hujan sama sekali.

Meskipun demikian, ketika hujan turun atau terdapat sumur, zona ini dapat mendukung kehidupan tumbuhan. Mauritania memiliki 2,4 juta pohon kurma yang berdiri kokoh di atas 217 oasis.

Baca Juga: Tren Make Up Tahun Ini, Flawless Cantik Alami

Di Adrar, sekitar 65% pohon kurma menghasilkan buah setiap tahun, dengan produksi rata-rata mencapai 20.000 metrik ton.

 Pengairan adalah faktor kunci dalam pertanian mereka. Selama 3-4 bulan, penduduk setempat mendedikasikan diri mereka pada pertanian tradisional, menanam kurma dan mengolah tanah.

 Sisanya, selama 7-8 bulan, mereka menjadi penggembala unta, mengikuti jejak leluhur mereka yang nomaden.

Baca Juga: Tak Perlu Galau Memilih Jurusan Kuliah Yang Tepat, Biar Gak Galau Nih! Ada 9 Tips Memilih Jurusan Kuliah Untuk Karir Kamu

Pada zaman keemasan abad pertengahan, gurun pasir Mauritania bukan hanya lautan pasir tandus, tetapi juga pusat peradaban Islam yang gemerlap.

Chinguetti, kota yang diberkahi dengan hingga 30 perpustakaan, berdiri sebagai oasis pengetahuan. Kota ini menjadi pusat keilmuan, keagamaan, dan matematika penting.

Para peziarah dan sarjana dari berbagai penjuru datang membawa benih-benih pemikiran yang luar biasa dan pertukaran ide yang memperkaya mereka, meninggalkan warisan tak ternilai berupa ribuan manuskrip Quran dan literatur sejarah.

Baca Juga: Tren Make Up Tahun Ini, Flawless Cantik Alami

Mauritania juga merupakan jantung perdagangan selama rute Transahara yang legendaris antara abad ke-8 hingga ke-12.

Rute ini menjadi urat nadi vital yang menghubungkan Afrika Utara dengan Afrika Sub-Sahara. Para pedagang, penjelajah, dan nomaden menyeberangi gurun yang kejam membawa barang-barang dan komunitas yang berharga.

Selain zona Sahara dan pesisir Atlantik, Mauritania juga diberkahi dengan lembah Sungai Senegal, yang mengalir di sepanjang perbatasan selatan.

Halaman:

Tags

Terkini

Memahami Masa Adven, Empat Minggu Penting Jelang Natal

Kamis, 11 Desember 2025 | 13:24 WIB

8 Tema Natal Inspiratif dan Penuh Makna

Senin, 8 Desember 2025 | 18:00 WIB

Ragam Persiapan Natal 2025

Minggu, 23 November 2025 | 07:45 WIB

Tema Natal 2025, Yesus Hadir Untuk Keluarga

Rabu, 19 November 2025 | 09:05 WIB

Jenis Tanaman Yang Mudah Ditanam di Halaman Rumah

Minggu, 9 November 2025 | 19:10 WIB

Merasakan Bahagia Dalam Hadirat Tuhan

Kamis, 9 Oktober 2025 | 19:30 WIB

Pentingnya Ilmu Beladiri Untuk Terhindar Dari Kejahatan

Senin, 15 September 2025 | 15:00 WIB

Menilik Cara Mengatasi Kesenjangan Ekonomi

Senin, 15 September 2025 | 14:00 WIB

Menilik Prestasi Purbaya, Menkeu Pengganti Sri Mulyani

Rabu, 10 September 2025 | 10:30 WIB