Penari Terkubur !! Menopang Pilar Jembatan Kereta Api di Sungai Serayu

Baca Juga: Bidang Freelance yang Banyak Dimasuki Kaum Wanita

Hingga menjelang senja obor disekitar lokasi dinyalakan untuk penerangan persiapan pagelaran.

Tepat pukul 21.00 pemain gamelan dan dua penari serta satu sinden mulai turun ke dasar fondasi yang telah dilengkapi alat musik serta sesaji.

Para pekerja, meneer dan centeng menonton pertunjukan dari atas lubang besar fondasi tersebut.

Para pekerja sebenarnya sudah mengetahui hal apa yang akan terjadi, namun karena tidak berdaya dan diancam oleh para meneer yang mengewasi mereka disetiap sudut membuat mereka tidak berdaya untuk mengatakan apa - apa.

Baca Juga: Apa Bedanya Lip Cream & Lip Gloss? Lebih Baik Mana? Pilih Yang Mana?

Saat bulan menyinari terang pukul 12 malam obor yang menyala di empat sudut dasar fondasi dimatikan, tangga menuju dasarpun diangkat keatas hingga grup lengger merasa terheran.

Benar saja, seketika mereka menghentikan musik dan tariannya setelah mengetahui hal mengerikan akan terjadi pada mereka di dasar fondasi.

Salah satu centeng memberikan komando kepada para pekerja untuk melemparkan batu sungai kedalam fondasi tersebut serta menggelontorkan material bangunan melalui saluran yang terbuat dari kayu.

Bebatuan besar serta material lainnya berhasil mengubur hidup - hidup satu grup lengger dari Banyumas yang dijadikan tumbal.

Baca Juga: Serum Bibir Rekomendasi Untuk Pelajar, Harga Terjangkau Pasti

Konon hingga saat ini terutama pada malam Rabu Wage masih sempat terdengar suara gamelan dari arsh jembatan Sungai Serayu.

Tidak masuk akal, rupanya diketahui berdasarkan ilmu konstruksi bangunan, fondasi jembatan tersebut tidak menggunakan groundsill namun jembatan mampu kokoh berdiri hingga lebih dari seratus tahun.

Sungguh diluar nalar mengingat arus Sungai Serayu cukup deras dan membawa banyak endapan lumpur sungai.***