Penari Terkubur !! Menopang Pilar Jembatan Kereta Api di Sungai Serayu

photo author
- Senin, 12 Juni 2023 | 19:00 WIB
tumbal pilar jembatan Serayu (instagram/@kai121_)
tumbal pilar jembatan Serayu (instagram/@kai121_)

Bisnisbandung.com - Percayakah anda jasad para penari dapat menopang pilar jembatan kereta api kala itu? Sungguh tragis dan sadis ritual yang digelar di Sungai Serayu dengan arus deras dan lumpur yang dalam.

Dalam pembangunan jembatan kereta api pada tahun 1914-1915 yang membelah Sungai Serayu banyak tantangan yang dihadapi hingga dikhawatirkan.

Tantangan dan rintangan tersebut membuat proses pembangunan jembatan tidak sesuai dengan jadwal seharusnya.

Pondasi pilar yang dibangun dalam Sungai tersebut berkali-kali ambruk akibat derasnya arus dan lumpur yang dalam.

Baca Juga: 5 Produk Skincare Pilihan di Shopee

Pada saat itu pemerintah Belanda sangat disiplin akan waktu, kejadian pondasi yang ambruk tak kunjung tegak berdiri membuat pihak Staatsspoorwegen ketar ketir hingga mencari solusi pada paranormal setempat.

Kereta api menjadi transportasi yang penting saat Belanda masih menduduki Indonesia untuk mengangkut hasil bumi dan juga jalur militer.

Tahun 1914-1915 Staatsspoorwegen sebagai perusahaan Kereta Api Negara membangun jalur kereta Cirebon - Kroya.

Setelah berkomunikasi dengan penguasa gaib sungyai Serayu siluman ular berkepala perempuan, Dewi Ayu Wuri Agung menginginkan tumbal berupa satu grup penari beserta pemain gamelannya atau disebut dengan grup lengger.

Baca Juga: Apa Itu Lip Balm? Apa Manfaat Lip Balm Dalam Pemakaian Jangka Lama?

Menurut cerita yang beredar dari masyarakat, disalah satu pilar kereta api sungai Serayu ditanam satu grup lengger.

Grup lengger yang disinyalir dari Banyumas tersebut tidak menyangka rupanya mereka akan dijadikan tumbal untuk pembangunan jembatan kereta api di Sungai Serayu.

Pihak Staatsspoorwegen berdalih mengundang mereka untuk menghibur para pekerja disana dengan bayaran tiga kali lipat dari pagelaran biasanya.

Awal tiba grup lengger yang datang sebelum senja sempat terheran dengan lokasi pagelaran yang disediakan didasar fondasi dan di tengah sungai, namun centeng kaki tangan Belanda menjelaskan hal tersebut untuk ritual selamat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Farizal

Sumber: Kisah Tanah Jawa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Memahami Masa Adven, Empat Minggu Penting Jelang Natal

Kamis, 11 Desember 2025 | 13:24 WIB

8 Tema Natal Inspiratif dan Penuh Makna

Senin, 8 Desember 2025 | 18:00 WIB

Ragam Persiapan Natal 2025

Minggu, 23 November 2025 | 07:45 WIB

Tema Natal 2025, Yesus Hadir Untuk Keluarga

Rabu, 19 November 2025 | 09:05 WIB

Jenis Tanaman Yang Mudah Ditanam di Halaman Rumah

Minggu, 9 November 2025 | 19:10 WIB

Merasakan Bahagia Dalam Hadirat Tuhan

Kamis, 9 Oktober 2025 | 19:30 WIB

Pentingnya Ilmu Beladiri Untuk Terhindar Dari Kejahatan

Senin, 15 September 2025 | 15:00 WIB

Menilik Cara Mengatasi Kesenjangan Ekonomi

Senin, 15 September 2025 | 14:00 WIB

Menilik Prestasi Purbaya, Menkeu Pengganti Sri Mulyani

Rabu, 10 September 2025 | 10:30 WIB
X