Bisnisbandung.com - Akhenaten, yang sebelumnya dikenal sebagai Amenhotep IV, adalah salah satu Firaun yang paling kontroversial dalam sejarah Mesir Kuno.
Selama lima tahun masa pemerintahannya, Akhenaten melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh Firaun sebelumnya, ia memindahkan ibu kota Mesir dari Thebes sejauh 300 km ke sebuah kota baru yang diberi nama Akhetaton, atau yang kini dikenal sebagai Tell el-Amarna.
Nama "Akhetaton" berarti "cakrawala Aton," yang mencerminkan fokus religius barunya yang berbeda dari Firaun lainnya.
Perubahan ini menandai awal dari serangkaian tindakan radikal yang membuatnya dikenang sebagai Firaun yang kontroversial.
Baca Juga: Soal Blok Medan Dihapus dari Portal Berita RRI, Rocky Gerung: Jokowi Mengendalikan Opini Publik
Yang membuat Akhenaten begitu kontroversial adalah kecenderungan religiusnya yang revolusioner.
Berbeda dengan Firaun-Firaun lainnya yang memuja banyak dewa dalam mitologi Mesir, Akhenaten mengadopsi suatu bentuk monoteisme, yaitu menyembah Aton, yang sering diasosiasikan dengan dewa matahari.
Kebijakan ini termasuk penghancuran patung-patung dewa-dewa lain dan menolak untuk mengikuti tradisi keagamaan Mesir kuno.
Hal ini membuatnya menjadi sosok yang berbeda dan unik dalam sejarah Mesir.
Pandangan terhadap kepercayaan Akhenaten pun beragam.
Para ahli Mesir Kuno dari dunia Barat cenderung menganggapnya sebagai pemuja matahari, sementara yang lain berpendapat bahwa ia menyembah kekuatan yang lebih besar yang menciptakan matahari itu sendiri.
Menariknya, beberapa peneliti Muslim menganggap Akhenaten sebagai pengikut ajaran para nabi terdahulu, bahkan ada yang mengaitkannya dengan era Nabi Yusuf.
Penulis dari Arab Saudi bahkan menyamakan Akhenaten dengan sosok Dzulqarnain, tokoh misterius dalam tradisi Islam yang disebut-sebut sebagai penguasa yang adil dan bijaksana.
Pandangan lain menyebutkan bahwa banyak cendekiawan Muslim yang melihat Akhenaten sebagai seseorang yang mendekati konsep monoteisme, meski ini masih menjadi perdebatan.
Beberapa karya mereka masih belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, menunjukkan bahwa penelitian tentang Firaun ini masih terus berkembang.
Kontroversi seputar pandangan religius Akhenaten ini membuat pemerintahannya dihapus dari catatan sejarah oleh rezim-rezim berikutnya dalam praktik yang dikenal sebagai "damnatio memoriae," yang bertujuan untuk menghapus seluruh ingatan tentang dirinya.
Akhenaten memang telah menjadi tokoh yang sangat kontroversial hingga menarik perhatian banyak ahli di luar bidang Mesir Kuno.
Sigmund Freud, seorang psikoanalis terkenal dari Jerman, pernah mengemukakan bahwa Musa, tokoh besar dalam agama Yahudi, Kristen, dan Islam, adalah seorang pendeta dari Akhenaten.
Menurut Freud, ini menunjukkan bahwa konsep monoteisme mungkin pertama kali diperkenalkan oleh Akhenaten, meskipun gagasan ini sangat diperdebatkan.
Setelah kematian Akhenaten, ibu kota yang ia dirikan, Akhetaton, perlahan ditinggalkan dan hancur.
Firaun-firaun berikutnya segera merestorasi hierarki keagamaan lama dan memulihkan ibukota Mesir kembali ke Thebes.
Kota Akhetaton baru ditemukan kembali berabad-abad kemudian oleh para arkeolog Barat, yang menemukan reruntuhan kota tersebut sebagai bukti dari masa pemerintahan Akhenaten yang kontroversial.
Dalam sejarah Mesir Kuno, Akhenaten tetap menjadi sosok yang misterius dan penuh teka-teki.
Keberaniannya untuk memindahkan ibu kota dan mengubah seluruh sistem kepercayaan Mesir mencerminkan keinginan kuatnya untuk melakukan perubahan besar, meskipun hal itu membuatnya dikenang sebagai salah satu Firaun yang paling kontroversial dalam sejarah.
Hingga kini, warisan Akhenaten masih menjadi topik yang hangat diperdebatkan di kalangan sejarawan dan ahli Mesir Kuno di seluruh dunia.***
Artikel Terkait
Publik Muak dengan Dinasti Jokowi, Rocky Gerung: Demonstrasi Mengarah Pada Target Pelengseran
Dedi Mulyadi dan Erwan Daftar Ke KPU, Pertarungan Pilkada Jawa Barat Dimulai!
Maju Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Janji Infrastruktur dan Kesejahteraan Masyarakat
Partai Demokrat Gaet Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan untuk Perebutkan Kursi Jabar 1
PDIP Resmi Usung Andika Perkasa, Jadi Pendaftar Pertama Pilgub Jateng 2024
Golkar Putar Arah! Airin Rachmi dan Ade Sumardi Jadi Pilihan di Banten