Namun, seiring berjalannya waktu, kedatangan penjajah Eropa mengukuhkan budaya patriarki di Nusantara. Inilah dalang tumbuhnya ketidaksetaraan antara perempuan dan laki-laki.
Perempuan menjadi korban eksploitasi dan diskriminasi, bahkan hingga saat ini.
Mereka masih harus melawan stereotip, beban pekerjaan domestik yang tidak seimbang, hingga kasus pelecehan seksual yang sering kali disalahkan kepada mereka.
Pertanyaannya, apakah benar laki-laki diciptakan untuk mendominasi dunia? Apakah perempuan hanya pasif yang bisa diintimidasi?
Keseimbangan antara feminin dan maskulin sebenarnya yang membawa peradaban menuju kebaikan.
Kesetaraan bukanlah ancaman, melainkan panggilan untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Baca Juga: Terbongkar China Retas Banyak Pemerintah Asing, Kebocoran Data Ungkap Fakta Tersebut
Jadi, mari kita bersama-sama merayakan keberagaman, menghargai perbedaan, dan bekerja bersama menuju peradaban yang lebih mulia.
Menjadikan laki-laki dan perempuan memiliki tempat yang setara, dan di mana nilai-nilai feminin dan maskulin dipertimbangkan secara seimbang untuk kebaikan bersama.
Itulah yang seharusnya menjadi peradaban yang sesungguhnya.***
Artikel Terkait
Strategi Jerman Menghadapi Lonjakan Lansia, Ternyata Banyak Warganya yang Berumur Panjang
4 Tanda Kamu Seorang Pemikir Tingkat Tinggi, Nomor 3 Berani Menjelajahi Ide yang Diabaikan Banyak Orang
Menyambut Malam Nisfu Syaban berikut keistimewaanya supaya lebih sempurna
5 Tanda Kamu Harus Segera Resign Dari Pekerjaan Kamu Saat Ini
Inilah Hadiah Pensiun Presiden RI dari Soeharto sampai Jokowi
5 Cara Menghadapi Orang yang Susah Ditagih Hutang, Jangan Hanya Diam Menunggu