Bisnisbandung.com - Walaupun pernah dijajah oleh beberapa negara asing seperti Spanyol, Portugis, Inggris, Belanda dan Jepang.
Namun Bahasa penjajah tidak tertinggal di Indonesia.
Padahal dalam sejarahnya Indonesia dijajah oleh Belanda selama sekitar 350 tahun.
Dalam kurun waktu yang sangat lama tersebut tidak menjadikan bahasa Belanda tertanam kuat.
Baca Juga: Keamanan Pemilu 2024 Jadi Prioritas Pemerintah
Lalu mengapa hal tersebut bisa terjadi mengingat Indonesia dijajah oleh Belanda tidaklah singkat.
Negara-negara di Amerika Selatan dan Karibia pernah dijajah oleh Spanyol selama hampir 350 tahun.
Setelah merdeka, mereka menggunakan bahasa Spanyol sebagai bahasa nasional. Hal serupa terjadi pada Brasil yang berhasil merdeka dan menggunakan bahasa Portugis.
Malaysia dan Singapura yang dijajah Inggris lebih dari 100 tahun juga mengadopsi bahasa Inggris sebagai bahasa resmi, meskipun tidak menjadi bahasa nasional di Malaysia.
Baca Juga: Pemilu 2024 Diprediksi Lebih Panas dari Pemilu 2019
Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945 dari Jepang yang menjajah selama 3,5 tahun. Pada tahun 1949, secara resmi Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia.
Setelah merdeka, Indonesia tidak menggunakan bahasa mantan penjajah seperti negara-negara lain.
Bahasa Melayu diangkat sebagai bahasa perjuangan dan bahasa resmi Proklamasi Kemerdekaan.
Ini mencerminkan semangat nasionalisme Indonesia yang kuat dan keinginan untuk membangun negara dengan identitas dan bahasa sendiri.
Bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa perdagangan di Nusantara sebelum kedatangan Belanda, sehingga menjadi bahasa komunikasi yang umum di antara berbagai suku dan etnis di Nusantara.
Artikel Terkait
Importantnya Partisipasi Pemuda dalam Proses Politik
Etika Politik: Membangun Karakter dalam Dunia Politik yang Kompleks
Mengapa Penting Memahami Ideologi Politik?
Mengapa Memahami Proses Legislasi Penting untuk Pemuda?
Mengenal Pemilihan Umum: Proses, Calon, dan Dampaknya
Politik Migrasi: Bagaimana Kebijakan Imigrasi Mempengaruhi Kehidupan Remaja