Koneksi internet, cloud computing, dan penguasaan data menjadi medan pertempuran baru. Jika China berhasil memperluas pengaruhnya di pasar global melalui software, mereka bisa mengakhiri dominasi Amerika bahkan sebelum konflik nyata terjadi.
Indonesia, dalam situasi ini, berada di posisi yang sulit. Sebagai negara berkembang, Indonesia tidak memiliki pengaruh besar dalam perang teknologi ini.
Pilihannya hanya mengikuti arus, beradaptasi dengan perkembangan, dan memanfaatkan peluang yang muncul dari persaingan dua raksasa dunia.
Siapa yang akan memenangkan pertarungan ini? Jawabannya masih belum pasti, tetapi satu hal yang jelas, kendali dunia kini bergantung pada siapa yang menguasai data dan jaringan global.***
Baca Juga: Gegara LPG 3 Kg, Syahganda Sebut Ada Menteri Titipan Jokowi Langkahi Presiden!
Artikel Terkait
Ekonomi China Melambat, Rhenald Kasali: Indonesia Waspadai Dampaknya
Kontroversi Joint Development Indonesia-China, Prof Hikmahanto Angkat Bicara
Strategi Indonesia Hadapi Serangan Ekonomi China, Rhenald Kasali Angkat Bicara
Kontroversi Pernyataan Prabowo Soal Pengampunan Koruptor, Prof Ikrar: Harusnya Belajar dari China
GAWAT! Said Didu Menduga Proyek PIK-2 Upaya China Kuasai Indonesia
China Luncurkan DeepSeek Melampaui ChatGPT, Teknologi AI yang Mengguncang Pasar Dunia : AS Rugi Rp16.000 Triliun dalam Sehari