bisnisbandung.com - Kepala Pusat Riset Teknologi Bahan Bakar BRIN, Hari Setyapraja, menyatakan bahwa pihaknya belum dapat memberikan penilaian mendalam mengenai inovasi bahan bakar alternatif Bobibos.
BRIN menegaskan bahwa data hasil uji yang diperlukan untuk menganalisis kualitas dan karakteristik Bobibos masih belum tersedia secara lengkap.
Menurut Hari Setyapraja, pengembangan Bobibos saat ini telah memasuki tahap penting berupa uji coba skala terbatas. Tahapan ini dinilai sebagai proses pembuktian awal sebelum dilakukan evaluasi lebih lanjut.
Baca Juga: Dirut Bank BJB Meninggal Dunia, Penyebab Kematian Masih Misteri
BRIN juga menyoroti bahwa Bobibos diklaim sebagai biohidrokarbon yang berpotensi memiliki karakteristik mendekati bahan bakar HVO (Hydrotreated Vegetable Oil), yang sudah dikenal sebagai biofuel untuk mesin diesel.
Hari menjelaskan bahwa setiap inovasi bahan bakar baru harus melalui serangkaian uji ketat sebelum dinyatakan layak dipasarkan.
Proses tersebut meliputi uji laboratorium, demo plant, uji durabilitas yang berjalan ribuan jam, hingga uji jalan puluhan ribu kilometer.
“Cuman memang terkait dengan nanti bagaimana produk selanjutnya, yaitu karena ketika bicara komersial kita akan menemui yang namanya standar,” ujarnya dilansir dari youtube Metro TV.
Baca Juga: Heran! RUU KUHAP Dipermasalahkan Malah Disahkan DPR, Kekhawatiran Publik Meningkat
Seluruh proses ini harus memenuhi standar yang ditetapkan regulator serta manufaktur kendaraan agar tidak menimbulkan risiko kerusakan mesin.
“Memang kajian nanti bagaimana standar produk ini memenuhi suatu standar tertentu,” lanjutnya.
Terkait Bobibos, Hari menegaskan bahwa BRIN belum dapat menilai potensi dampaknya terhadap mesin kendaraan karena data teknis dan hasil pengujian belum dianalisis.
Evaluasi baru dapat dilakukan setelah hasil uji tersedia dan dapat ditelaah secara menyeluruh untuk melihat tren performanya.
BRIN menilai bahwa masa depan Bobibos akan sangat ditentukan oleh kemampuan inovasi tersebut memenuhi standar industri yang berlaku.
Artikel Terkait
Polemik Kelangkaan BBM, Boyamin Saiman: Aturan di Indonesia Bukan Kitab Suci yang Tidak Bisa Diubah
DPR Minta Jangan Tanggapi Secara Negatif Wacana Etanol 10% Akan Jadi Standar BBM 2026
BBM Swasta Kosong, Pengamat: Ini Ulah Bahlil Menteri Paling Blunder!
Pertamina Pastikan Tak Ada BBM Bermasalah di Jawa Timur, Pemeriksaan Tetap Berlanjut
BBM Makin Mahal? Begini Cara Menghematnya Tanpa Harus Kurangi Mobilitas
Jerami Jadi BBM Tuai Sorotan, Dedi Mulyadi Gercep Uji Coba