Bisnisbandung.com - Kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat langsung ditangani serius oleh pemerintah daerah.
Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail memastikan langkah mitigasi sudah dijalankan agar insiden serupa tak terulang.
Dikutip dari youtube Liputan6, Jeje menjelaskan “Sebagian besar siswa yang sempat dirawat kini sudah berangsur membaik.”
Baca Juga: Gaprindo Dukung Penurunan Cukai Rokok, Ingatkan Risiko Lonjakan Rokok Ilegal
“Yang masih dirawat tetap dalam pengawasan intensif tenaga medis baik di puskesmas maupun RSUD,” kata Jeje.
Jeje menegaskan program MBG yang selama ini bermanfaat bagi sekitar 200 ribu siswa tetap berjalan.
Namun dapur atau Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) yang terindikasi bermasalah langsung ditutup sementara untuk keperluan investigasi.
Jeje mengatakan “Program ini sangat membantu masyarakat dan meringankan beban orang tua siswa.”
“Karena itu tidak diberhentikan sepenuhnya, hanya diperbaiki dan diperketat agar tetap aman,” jelasnya.
Baca Juga: Bukan Penurunan, Komnas Pengendalian Tembakau Desak Kenaikan Cukai Rokok
Menurut Jeje pemerintah daerah bersama Badan Gizi Nasional (BGN) sudah menyiapkan pengawasan khusus.
Evaluasi akan dilakukan menyeluruh mulai dari izin operasional, sertifikasi laik sehat, hingga pengolahan, penyimpanan, dan distribusi makanan.
“Mulai sekarang ada pengawasan ketat dari BGN. Semua dapur diperiksa ulang untuk memastikan standar keamanan terpenuhi,” ungkapnya.
Jeje memastikan seluruh biaya perawatan korban keracunan, baik rawat inap maupun rawat jalan ditanggung penuh oleh Pemkab Bandung Barat.
Baca Juga: Dukungan Internasional Menguat, Tapi Palestina Belum Diakui Penuh oleh PBB