Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat suara terkait kisruh aktivitas truk tambang di kawasan Parung Panjang, Kabupaten Bogor.
Dedi Mulyadi menegaskan Pemprov Jabar tidak akan tinggal diam menghadapi pengusaha tambang maupun sopir truk yang membandel melanggar aturan jam operasional.
Dikutip dari instagramnya, Dedi Mulyadi menjelaskan “Kami terus memantau perkembangan di Parung Panjang.”
Baca Juga: Spanyol Siap Tinggalkan Piala Dunia 2026 Jika Izinkan Israel Ikut Tampil!
“Petugas kewalahan karena truk-truk material tidak taat ketentuan jam operasional yang ditetapkan pemerintah Kabupaten Bogor,” kata Dedi Mulyadi.
Menurut Dedi Mulyadi ulah truk tambang yang tetap beroperasi di luar aturan telah menimbulkan keresahan warga.
Konflik sosial terjadi di lapangan sementara masyarakat harus menanggung dampak stres akibat lalu lintas padat serta jalan rusak.
“Para pengusaha ini abai terhadap aturan. Mereka lebih mementingkan kepentingan usaha dibanding memperhatikan aspek sosial dan lingkungan,” tegasnya.
Dedi Mulyadi mengungkapkan jalan provinsi yang baru selesai dibangun sudah mulai rusak karena dilalui truk tambang yang over kapasitas.
Bahkan proyek perbaikan jalan dan jembatan yang dikerjakan Pemkab Bogor pun terancam sia-sia.
“Kalau selama pembangunan produksi tambang terus berjalan pembangunan tidak akan ada arti. Pemerintah buang uang percuma, ratusan miliar jumlahnya,” ucap Dedi Mulyadi.
Atas dasar itu, Pemprov Jabar siap mengambil langkah tegas.
Dedi Mulyadi menyebut ada dua opsi yang akan ditempuh: penutupan sementara hingga pembangunan selesai atau bahkan penutupan permanen bagi tambang yang terus membandel.