Setelah mendengar salah satu siswa berasal dari keluarga kurang mampu, ia memberikan uang Rp1 juta untuk modal usaha ibunya.
“Saya nitip duit Rp1 juta buat mama kamu. Ini nanti buat modal jualan, satu perak pun kamu enggak boleh ngambil. Kalau kamu ngambil Rp1.000 saja, besok kamu punya penyakit budug,” ucap Dedi Mulyadi.
Selain itu ia juga meminta agar siswa tersebut mengganti celana bolong dan sepatunya dengan yang baru sebagai simbol perubahan sikap.
Baca Juga: KPK Dalami Dugaan Penyalahgunaan Kuota Haji, Ustaz Khalid Basalamah Hampir Diperiksa Delapan Jam
Dedi Mulyadi menegaskan tujuan utama program ini adalah agar siswa menyadari kesalahan mereka dan berubah menjadi pribadi lebih disiplin.
Ia berharap pola pembinaan ini bisa menjadi langkah nyata dalam membangun karakter generasi muda Jawa Barat.
“Orang tua kita sudah susah jangan dibikin tambah susah. Ayo rubah sikap, ya,” tutup Dedi Mulyadi.***