Ia tidak segan turun langsung merasakan perjuangan rakyat dalam lomba tradisional penuh nilai kebersamaan itu.
“Rakyat di bawah tuh susah, sakit, dan enggak enak. Hidup jadi orang terinjak tuh berat,” ucapnya sambil memegangi tubuhnya yang penuh lumpur sawah.
Meski terjatuh semangat lomba tak surut. Warga terus mencoba meraih hadiah di puncak pinang dengan dukungan penuh dari sang gubernur.
Momen langka ini pun menjadi bukti nyata kedekatan Dedi Mulyadi dengan masyarakatnya: sederhana, merakyat, dan penuh canda.***