Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melontarkan tantangan berani kepada Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dedi Mulyadi meminta kampus tersebut menciptakan sistem pengelolaan energi berbasis sampah dimulai dari lingkungan sekitar kampus.
Dikutip dari youtubenya, Dedi Mulyadi menegaskan pemerintah provinsi siap menanggung seluruh biaya yang diperlukan.
Baca Juga: Film Animasi Indonesia 'Putra' Siap Tayang di Bioskop, Simak Info Lengkapnya!
“Saya tantang ITB enggak usah jauh-jauh. Silakan bikin pengelolaan energi berbasis sampah di kelurahan sekitar kampus ITB. Berapa cost-nya, saya biayai. Ciptakan kawasan ramah lingkungan,” kata Dedi Mulyadi.
Menurutnya teknologi pengelolaan sampah selama ini dianggap terlalu rumit dan mahal.
Padahal sampah bisa menjadi sumber energi terbarukan jika dikelola dengan tepat.
“Sampah dipahami sebagai musibah bukan energi. Padahal dari kotoran hewan saja bisa diubah jadi biogas warga tak lagi pakai LPG,” ujarnya.
Tak hanya itu Dedi Mulyadi juga menyinggung kondisi sekitar kampus di Jatinangor.
Baca Juga: Film ‘Amin Tanpa Iman’ Hadirkan Kolaborasi Menarik Rizky Billar dan Adul
Menurutnya meski kawasan itu disebut kota pelajar dan pusat pendidikan Jawa Barat, tata kelola lingkungannya masih buruk.
“Warung berantakan, pengelolaan sampah tidak ada, lalu lintas semrawut. Setiap pagi mahasiswa harus berebut nyawa dengan truk dan bus. Ini kan ironis. Kalau komitmen mari tata Jatinangor jadi kawasan terpelajar, terbersih, teratur, dan aman,” tegas Dedi Mulyadi.
Ia menilai ilmu pengetahuan harus aplikatif, bukan hanya berhenti di teori, tesis, atau disertasi.
Ia membeberkan setiap hari Jawa Barat menghasilkan sekitar 29 ribu ton sampah.
Baca Juga: Keberadaan Sudewo Dipertanyakan, Pansus DPRD Kaji Kebijakan dan Klarifikasi Bupati Pati