Bisnisbandung.com - Sebanyak 50% pelanggar jam malam di Kota Bandung ternyata adalah siswa SMP.
Fakta ini menjadi sorotan serius Wali Kota Bandung Muhammad Farhan.
Farhan kemudian merancang program pendidikan karakter khusus untuk menanggulangi fenomena ini.
Baca Juga: Sosok Di Balik Merah Putih One for All, Tegaskan Film Dibuat untuk Memeriahkan Bukan Komersial
Program ini menekankan muatan lokal pendidikan bela negara dan dilaksanakan setiap Jumat.
Para siswa mendapatkan pembekalan langsung dari instruktur tiga matra TNI—Angkatan Darat, Laut, dan Udara serta aparat kepolisian.
Tujuannya memberikan pengalaman inspiratif sekaligus membentuk kesadaran disiplin sejak dini.
Dalam instagramnya, Farhan mengungkapkan ide program ini lahir saat ia ikut patroli malam bersama Polrestabes Bandung.
Dari patroli tersebut ia menemukan fakta mengejutkan, separuh pelanggar jam malam adalah pelajar SMP kelas 8 dan 9.
Baca Juga: Merah Putih One for All Sudah Tayang di Bioskop, Ini Tanggapan dari Ahli Sinematografi
Menurut Farhan masa SMP adalah fase rentan di mana remaja tengah mencari jati diri dan sangat dipengaruhi lingkungan.
“Sifat ingin tahu mereka tinggi, itu positif tapi harus diarahkan. Kalau tidak bisa berdampak negatif,” ujarnya.
Program pendidikan karakter ini diharapkan mampu menanamkan disiplin dan tanggung jawab pada pelajar SMP.
Sekaligus memperkuat kesadaran bela negara sejak usia dini dan menekan pelanggaran jam malam yang marak terjadi.
Baca Juga: Pemangkasan DAU 50 Persen Dinilai Langgar Desentralisasi Fiskal