bisnisbandung.com - Film Merah Putih One for All yang sudah tayang di bioskop menuai berbagai tanggapan dari penonton dan pengamat perfilman.
Salah satu pengajar Sinematografi Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Ensadi Joko Santoso, menilai film ini masih dalam tahap pembelajaran dari sisi storytelling dan teknik sinematografi.
Menurut Ensadi, indikator objektif untuk menilai kualitas film belum ada secara baku. Namun, dalam proses produksi, setiap film seharusnya dirancang berdasarkan logline, yaitu ringkasan cerita yang mencerminkan tema utama film.
Baca Juga: Anggota DPR Bantah Kenaikan PBB di Daerah-Daerah Dampak Efisiensi Pemerintah Pusat
Logline menjadi acuan agar seluruh urutan adegan mendukung pesan yang ingin disampaikan, misalnya nilai kesatuan dan nasionalisme.
“Ada OTT yang minta standar teknisnya luar biasa. Ada yang enggak. Tapi nilai yang tertinggi itu ada di value dari storytelling itu,” tuturnya dilansir dari youtube tvOneNews.
Dari sisi teknis, film ini juga masih dianggap perlu perbaikan, baik dalam aspek pencahayaan, tata suara, maupun kualitas gambar agar memenuhi standar bioskop dan platform OTT.
Baca Juga: Kemerdekaan Fiskal Daerah Tergerus, Kenaikan Pajak Dinilai Dampak Pemangkasan DAU
Meski demikian, Ensadi menekankan bahwa nilai tertinggi sebuah film tetap berada pada kualitas storytelling.
“Ini belum ujian.Ini masih lagi kuliah,” ujarnya yang secara tidak langsung menekan bahwa film Merah Putih One For All terlihat masih banyak yang perlu diperbaiki.
Dengan kata lain, Merah Putih One for All belum “lulus” dari perspektif penilaian akademis sinematografi, namun memiliki potensi untuk berkembang.
“Jadi karena masih belajar ya artinya suatu saat akan lulus kan,” pungkasnya.***
Baca Juga: Di Persidangan Lanjutan Nikita Mirzani Akui Tindakannya: Hanya 4 Milliar Dipermasalahkan
Artikel Terkait
Bendera Bajak Laut One Piece Jadi Simbol Perlawanan, Merah Putih Sepi! Apakah Rakyat Masih Merdeka?
Viral Pengibaran Bendera One Piece, Prabowo Minta Masyarakat Kibarkan Merah Putih
Boleh Kibarkan Bendera One Piece, Gubernur Dedi Mulyadi: Asal Merah Putih Tetap Paling Atas
Sujiwo Tejo: Lebih Menghina Mana Merobek-Robek Merah Putih atau Jual Tambang ke Asing?
Film Merah Putih One For All Viral, Produser Eksekutif Ucapkan Terima Kasih
'Merah Putih One for All' lebih dari 6,7 Miliar, Sonny Pudjisasono: Jangan Komen Kalau Belum Nonton di Bioskop