Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa tidak boleh ada praktik pungutan liar ataupun komersialisasi dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) maupun aktivitas sekolah di jenjang SMA/SMK milik Pemprov Jabar.
Dedi Mulyadi mengingatkan bahwa pendidikan adalah hak setiap warga tanpa terkecuali.
Dikutip dari instagramnya, Dedi Mulyadi menjelaskan “Kalau ada pungutan apalagi arahnya komersialisasi mohon disampaikan.”
Baca Juga: Saat Rasa Malas Melanda, Apa Yang Harus Dilakukan?
“Kami akan langsung merespons,” ujar Dedi Mulyadi.
Menurut Dedi Mulyadi hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai pungutan liar dalam proses PPDB di sekolah-sekolah negeri di bawah naungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Namun ia tetap mengimbau masyarakat untuk waspada dan melapor jika menemukan praktik-praktik semacam itu.
Tak hanya menyoroti soal pungutan, Dedi Mulyadi juga memastikan Pemprov Jabar akan memberikan bantuan perlengkapan sekolah untuk siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu.
“Bagi anak-anak yang tidak punya kemampuan membeli baju seragam, sepatu, tas, buku dan sudah masuk dalam data warga miskin Pemprov Jabar akan bantu menyiapkan semuanya,” tegasnya.
Baca Juga: Mengenal Lontar Merapi Merbabu, Karya Sastra Dari Jawa
Dalam pesannya, Dedi Mulyadi juga memberi semangat kepada para siswa yang memulai tahun ajaran baru mulai dari jenjang TK, SD, hingga SMA/SMK.
Ia menekankan pentingnya masa SMA sebagai fase penentuan arah hidup dan pembentukan karakter.
Dedi Mulyadi mengatakan “Manfaatkan fasilitas yang sudah disiapkan pemerintah untuk meraih masa depan.”
“Sekolah harus menyenangkan dan penuh harapan,” kata Dedi Mulyadi.