Ade Armando menjelaskan "Yang Diubah Itu Simbol Korupsi, Bukan Agama!"
Ade Armando menegaskan bahwa keputusan Dedi Mulyadi mengganti nama rumah sakit justru didasari semangat anti-korupsi.
Ia mengungkapkan bahwa RS Al-Ihsan dulu sempat terseret kasus korupsi besar pada awal 2000-an.
Baca Juga: Defisit Membengkak, Pemerintahan Prabowo Terbebani Utang-Utang di Masa Lalu
Rumah sakit tersebut merupakan bagian dari Yayasan Al-Ihsan yang disokong dana dari APBD Jabar.
Pada 2005 rumah sakit itu disita karena kasus korupsi yang menyeret salah satu pendirinya.
Baru pada 2023 Mahkamah Agung memutuskan rumah sakit itu resmi menjadi milik Pemprov Jabar.
“Nama Al-Ihsan sudah tercemar kasus korupsi. Mengapa yang teriak soal nama religius, justru diam saat nama itu dipakai untuk menutupi korupsi?” ungkap Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Biang Kerok Beras Mahal di Tengah Stok Melimpah, Ini Kata CELIOS
Ini bukan pertama kali Rizieq Shihab dan Dedi Mulyadi berseberangan.
Pada 2015 Rizieq Shihab pernah mengecam salam khas Sunda “Sampurasun” yang digunakan Dedi Mulyadi saat masih menjabat Bupati Purwakarta.
Ia menuding Dedi Mulyadi menganut praktik syirik karena gemar menggunakan simbol budaya lokal.
Baca Juga: Tersandera Regulasi, Investasi Rp1.500 Triliun Gagal Terealisasi di Indonesia