Bisnisbandung.com - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menghadapi tantangan fiskal serius di tahun pertamanya. Defisit anggaran negara diperkirakan mencapai Rp662 triliun pada 2025, melebihi rencana awal sebesar Rp616 triliun.
Rasio defisit terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pun naik menjadi 2,78%, mendekati ambang 3% yang selama ini dijaga ketat.
Pengamat ekonomi Awalil Rizky menilai bahwa kondisi ini tidak lepas dari beban utang yang diwariskan dari pemerintahan sebelumnya.
“Jadi pada saat masih terbebani oleh utang-utang di masa sebelumnya sehingga harus bayar cicilan maupun bayar bunga, terutama yang dikaitkan dengan belanja. Kalau cicilan kan beda, bunganya itu yang paling menekan,” beberya di youtube pribadinya.
Baca Juga: Biang Kerok Beras Mahal di Tengah Stok Melimpah, Ini Kata CELIOS
Komitmen pembayaran bunga dan cicilan utang mendominasi belanja negara, sementara pendapatan justru tumbuh melambat.
Jika dilihat dari tren historis, rasio pendapatan negara terhadap PDB mengalami penurunan berkelanjutan sejak era pemerintahan sebelumnya.
“Pada saat bersamaan, pendapatan kita justru kenaikannya melambat. Naik, tapi lambat, dan secara rasio atas PDB turun,” paparnya.
Di era Presiden Jokowi, rasio ini sudah mulai menurun, dan tren tersebut masih berlanjut di awal pemerintahan Prabowo.
Baca Juga: Fiktif Positif Jadi Andalan Pangkas Waktu Perizinan Berusaha, Ini Penjelasan Todotua Pasaribu
Penurunan ini mencerminkan perlambatan pertumbuhan pendapatan negara dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Awalil juga menekankan pentingnya memperhatikan rasio pendapatan terhadap PDB secara keseluruhan, bukan hanya dari sisi perpajakan.
Pendapatan negara mencakup juga PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), yang dalam beberapa tahun terakhir jarang dibahas secara terbuka di dokumen fiskal utama. Padahal, rasio ini merupakan indikator penting dalam menilai kesehatan fiskal dan produktivitas utang.
Baca Juga: Kapan Kita Benar-Benar Dewasa? Memahami Childish dari Sisi Psikologis
Artikel Terkait
Mengintip Proyeksi Prabowo, Indonesia Bakal Jadi Raksasa Ekonomi Dunia Tahun 2045
Perang Dunia Picu Krisis, Jusuf Kalla: Ekonomi Indonesia Ikut Tertekan!
Diskon Pajak Hotel dan Kuliner di Jakarta, Strategi Pramono Anung Genjot Ekonomi Lokal
Demi Jaga Ekonomi dan Tenaga Kerja, Wali Kota Bandung Farhan Izinkan Event di Hotel
Jakarta Fair 2025 Diperkirakan Dorong Ekonomi DKI Jakarta Hingga Puluhan Triliun Rupiah
Jakarta Fair Dipersingkat, Bagaimana Dampaknya terhadap Transaksi Ekonomi?