Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat bicara menanggapi serangan buzzer dan kritik tajam yang datang dari sejumlah pihak di Jakarta.
Buzzer mengkritik terkait kebijakan Pemprov Jabar mengubah nama Rumah Sakit Al-Ihsan menjadi Rumah Sakit Welas Asih.
Dalam instagramnya, Dedi Mulyadi mengaku justru merasa bahagia dengan kritik yang datang dari para pengamat, aktivis, dan influencer, yang mayoritas berdomisili di Jakarta.
Baca Juga: Macam-macam Gangguan Tidur Dan Cara Mengatasinya
Menurutnya hal ini menunjukkan betapa besar kecintaan mereka terhadap Jawa Barat bahkan ada yang berharap bisa pindah dan menjadi warga Jabar.
Dedi Mulyadi menjelaskan "Ini menarik sekali. Banyak pengamat yang enggak tahu, influencer yang enggak tahu mereka rata-rata memberikan kritik kepada Pemprov Jabar."
"Mereka ini mayoritas tinggal di Jakarta. Artinya, mereka sangat mencintai Jawa Barat, mungkin ingin pindah juga menjadi warga Jawa Barat," kata Dedi Mulyadi.
Soal perubahan nama rumah sakit Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa nama "Al-Ihsan" berarti kebaikan dalam bahasa Sunda.
Sedangkan "Welas Asih" berasal dari bahasa Arab yang bermakna "arrahman arrahim" dengan nilai sakral dan spiritual yang tinggi.
Ia menegaskan nama yang indah harus diikuti dengan peningkatan kualitas layanan rumah sakit.
"Nama-nama sakral dan spiritual seperti ini harus tercermin pada kualitas pelayanan yang diberikan manajemen rumah sakit," tegasnya.
Lebih jauh Dedi Mulyadi mengingatkan bahwa rumah sakit tersebut merupakan barang bukti yang dikembalikan oleh Mahkamah Agung pada 2023 terkait kasus korupsi Yayasan Al-Ihsan.
Ia mempertanyakan kenapa nama "Al-Ihsan" yang sarat makna baik itu justru dikaitkan dengan tindak pidana korupsi.
Baca Juga: Dinilai Tidak Wajar Topan Ginting Miliki Uang Tunai 2,8 Milliar, Rekam Jejak Disorot