Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat bicara soal wacana pengaturan jam masuk sekolah serta penerapan jam malam bagi siswa.
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa kebijakan tersebut akan disesuaikan dengan kondisi dan kultur tiap wilayah di Jawa Barat.
Dedi Mulyadi menjelaskan pada masa ia menjabat sebagai Bupati jam masuk sekolah di beberapa daerah bahkan diberlakukan sejak pukul 00.00.
Baca Juga: Konsisten Kritik Jokowi Bertahun-Tahun, Praktisi Hukum Singgung Dokter Tifa
"Standarnya tetap jam 06.30. Tapi nanti akan ada aturan teknis yang disesuaikan oleh kepala UPT berdasarkan kondisi wilayah," kata Dedi Mulyadi dalam instagramnya.
Meski terkesan ekstrem ia menilai pendekatan ini sangat bergantung pada situasi geografis dan sosial setempat khususnya di daerah pegunungan.
"Kalau di pegunungan kadang malah jaraknya lebih dekat untuk SD dan SMP. Tapi ke SMA bisa jadi lebih jauh. Nanti ada hitung-hitungannya," jelasnya.
Terkait wacana jam malam siswa Dedi Mulyadi menilai itu sebagai bentuk pembinaan yang perlu ditopang oleh sistem data terintegrasi.
Menurutnya siswa yang berada di luar rumah pada malam hari akan dicatat dan ditindak sesuai prosedur.
Baca Juga: Proses Penyelidikan Ijazah Jokowi Diragukan, LEMKAPI: Silakan Saja Tidak Percaya
"Kalau ada siswa yang kedapatan malam-malam di luar rumah nanti akan ada SP1 dari kepala sekolah. Sekolah akan melaporkan dan itu masuk ke sistem aplikasi yang sedang kita siapkan," ujar Dedi Mulyadi.
Aplikasi tersebut akan mengintegrasikan laporan dari berbagai pihak mulai dari polisi, Babinsa, Babinkamtibmas, hingga RT dan RW.
Data itu akan dikumpulkan dan divisualisasikan dalam sistem milik Dinas Pendidikan Provinsi.
"Nanti bisa kelihatan setiap hari berapa anak yang bolos, yang sakit, sampai yang begadang. Semuanya akan terbaca oleh sistem," imbuhnya.
Baca Juga: PDIP Tegaskan Tidak Ada Kompromi Politik dalam Pertemuan Megawati dan Gibran