Pemprov Jabar disebut telah menetapkan jam 21.00 sebagai batas anak SMA harus berada di rumah kecuali ada keperluan mendesak.
Jika ada pelajar yang jadi korban peristiwa di atas jam itu Dedi Mulyadi tidak segan meminta kepala dinas pendidikan mundur.
“Kepala dinas harus connect tiap malam dengan Kapolres, Kapolsek, kepala desa, kelurahan. Harus bisa pastikan anak-anak aman,” katanya.
Selain isu keamanan Dedi Mulyadi juga menyinggung agenda lingkungan.
Baca Juga: “Sibuk Bantah dan Klarifikasi” Jhon Sitorus Menilai Budi Arie Sedang Panik
Ia menyatakan dua minggu lagi Pemprov Jabar akan menandatangani MoU dengan TNI AL untuk membersihkan pantai dan sungai dari limbah.
“Targetnya, laut jadi halaman rumah Provinsi Jawa Barat,” ujar dia.
Dedi Mulyadi juga melarang pengeluaran untuk kajian dinas yang tidak aplikatif.
Ia menyebut sudah ratusan miliar rupiah dihabiskan hanya untuk dokumen kajian.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Dibuat Marah Hingga Memaki, Gara-Gara Aksi Protes Penolakan Penjualan Persikas
“Sekarang kita ubah buku kajian itu jadi energi. Harus ada aksi nyata,” kata Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi turut menekankan soal etika media sosial bagi ASN.
Menurutnya posting-an hanya boleh seputar pekerjaan.
“Posting yang lain-lain jangan dulu. Produksi kerja sampaikan ke masyarakat. Biar mereka menilai,” pesannya.