seputar-bandung-raya

Pengaruh KDM Hingga ke Pedalaman, Ini Pendapat Suku Baduy terhadap Gubernur Jawa Barat  

Sabtu, 17 Mei 2025 | 17:30 WIB
Warga Kampung Baduy (Tangkap layar youtube Ahli Riwayat)

 

Bisnisbandung.com - Masyarakat adat Baduy tetap menunjukkan kebanggaan terhadap Dedi Mulyadi dalam gelaran Seba Baduy 2025, meskipun tokoh tersebut berhalangan hadir.

 Dedi Mulyadi sejatinya diundang oleh Dinas Pariwisata untuk memeriahkan acara tahunan yang sarat makna budaya itu, namun tidak dapat datang karena satu dan lain hal.

Seba Baduy adalah prosesi adat sakral di mana warga Baduy berjalan kaki untuk menyampaikan rasa syukur dan menyerahkan hasil bumi kepada para pemimpin daerah.

Baca Juga: Fenomena Matahari Kembar, Kenapa Matahari Lama Gak Tahu Diri ? Opini Rudi S Kamri Soal Politik Indonesia Saat Ini

Dalam ritual tahun ini, nama Dedi Mulyadi tetap disebut-sebut dan dikenang karena kedekatannya dengan nilai-nilai adat yang dijunjung tinggi masyarakat.

“Saya orang Banten juga cinta sama KDM, ya, selain Bapak Andra Soni. Jadi, berkolaborasilah. Ini kebangkitan yang luar biasa menurut saya. Kalau bisa, ya, adat-adat seluruh Indonesia bisa diperhatikan,” ujar salah satu narasumber, Teni, dilansir dari youtube Ahli Riwayat, Sabtu (17/5).

Kehadiran masyarakat adat dari berbagai daerah menambah khidmat prosesi Seba. Tidak hanya dari Lebak, perwakilan masyarakat adat juga datang dari wilayah Sukabumi dan Bogor.

Baca Juga: Adi Prayitno Bongkar Peluang Jokowi Jadi Ketua Umum PSI, Realistis atau Mimpi?

Mereka menyebut keterlibatan tokoh seperti Dedi Mulyadi penting untuk menjaga kelestarian budaya.

“Masarakat adat ini bukan cuma tercantum di Kabupaten Lebak aja, bahkan ini dari Sukabumi juga ada masyarakat adat, dari Kabupaten Bogor juga ada. Nah, kebetulan ditopang dengan Gubernur Jawa Barat yang nota bene-nya masyarakat adat. Luar biasa di Baduy, Banten,” kata salah satu warga yang hadir.

Baca Juga: Gelar RUPST, BSI Tetapkan Dividen Total Rp1,05 Triliun dan Angkat Anggoro Eko Cahyo Sebagai Dirut

Sementara itu, nilai-nilai sakral tetap dijunjung tinggi dalam pelaksanaan Seba. “Di dieu seur, kan, tempat-tempat anu disakralkan, anu teu katingali secara kasat mata. Makanya, jangan dipaksa. Karena di situ ada aturan yang harus dijaga dan tidak boleh dilanggar oleh sembarang orang,” jelas seorang tokoh adat Baduy.

Meskipun Dedi Mulyadi tidak hadir secara fisik, kehadirannya secara simbolik tetap terasa.

Halaman:

Tags

Terkini

Soal Kasus Resbob, Polisi Telusuri Dua Tersangka Lain

Rabu, 17 Desember 2025 | 20:00 WIB