Bisnisbandung.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat Ono Surono mengungkapkan keprihatinannya terkait dengan ekses eksploitasi yang tengah dialami oleh figur remaja Aura Cinta di media sosial.
Ia menilai bahwa fenomena ini menunjukkan semakin maraknya konten kreator yang tidak hanya memanfaatkan kemiskinan sebagai bahan tayangan.
Tetapi juga melakukan kekerasan verbal yang berpotensi merusak mentalitas anak-anak muda.
Aura Cinta seorang remaja berusia 16 tahun yang belakangan viral.
Kini Aura Cinta menjadi sasaran hujatan di berbagai platform media sosial.
Ono menyebutkan bahwa meskipun masalah yang dihadapi Aura Cinta berkaitan dengan isu keluarga dan perpisahan, apa yang terjadi saat ini jauh lebih berbahaya.
"Aura Cinta sekarang sedang dibuli habis-habisan di media sosial. Konten-konten kreator melakukan eksploitasi terhadap kemiskinan dan juga kekerasan verbal terhadap Aura Cinta," kata Ono dalam instagramnya.
Ono mengapresiasi keberanian Aura Cinta dalam menyuarakan permasalahan sosial khususnya terkait dengan tugas dan tanggung jawab para pemimpin bangsa.
"Saya sangat merespons positif bahwa ada anak muda seumur dia yang sudah bisa menyampaikan permasalahan rakyat di media sosial. Ini adalah bibit-bibit pemimpin bangsa ke depan," tambahnya.
Namun di balik itu semua ia menyoroti eksploitasi yang terjadi di media sosial.
Menurutnya konten kreator justru lebih mengutamakan keuntungan pribadi seperti viralitas dan monetisasi melalui iklan di platform seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan Facebook.
"Mereka hanya menguntungkan diri mereka sendiri dengan memanfaatkan situasi ini, tapi mereka tidak melihat dampaknya terhadap mentalitas Aura Cinta dan generasi muda lainnya," tegasnya.
Baca Juga: China Dorong e-CNY untuk Goyang Dominasi Dolar, Langkah Ambisius Melawan Amerika