Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi menyoroti kondisi hutan di Jabar yang semakin mengkhawatirkan.
Menurut Dedi Mulyadi dalam Instagramnya, luas hutan yang tersisa di provinsi ini hanya sekitar 17-18 persen dan itupun dalam keadaan tidak utuh.
"Luasan hutan di Jabar tinggal 17-18 persen. Itu pun dalam keadaan tidak utuh," ujar Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Islah Bahrawi Ungkap Rakyat Indonesia bisa Bernasib seperti di Korea Utara, Akibat RUU Kejaksaan
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa Pemprov Jabar harus segera mengambil langkah untuk menambah luasan hutan.
Salah satu cara yang diusulkannya adalah dengan melakukan reboisasi secara masif.
Ia menilai bahwa lahan milik Perhutani dan PTPN lebih baik dialokasikan untuk penghijauan dibandingkan dialihfungsikan menjadi area pertambangan.
"Daripada lahan Perhutani alih fungsi jadi pertambangan, lahan PTPN alih fungsi jadi pertambangan lebih baik serahkan ke provinsi untuk direboisasi," tegasnya.
Baca Juga: Waspada Revisi UU Kejaksaan! Jhon Sitorus: Jangan Sampai ada Lembaga Superbody
Untuk menjaga ekosistem hutan, gunung, dan perkebunan Dedi Mulyadi juga berencana membangun kampung-kampung berbasis kearifan lingkungan.
Ia menjelaskan bahwa di kaki gunung akan dibangun kampung percontohan yang mengusung konsep ini.
"Di kaki gunung akan didirikan kampung berbasis kearifan lingkungan sebagai pilot project," jelasnya.
Dedi Mulyadi menyebut bahwa rumah-rumah di kampung tersebut akan berbentuk rumah panggung dengan empat kamar.
Dua kamar akan digunakan oleh pemilik rumah sementara dua lainnya diperuntukkan bagi pengunjung.
Baca Juga: Prabowo Tidak Mau Pisah dengan Jokowi, Faizal Assegaf: Jangan Bermain Api Pak!