Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi mengungkap temuan mengejutkan terkait Program Indonesia Pintar (PIP).
Dedi Mulyadi mendapati bahwa penerima bantuan pendidikan ini bukan hanya dari keluarga kurang mampu tetapi juga anak dokter, aparatur sipil negara (ASN), bahkan guru di SMAN 7 Cirebon.
Dikutip dari youtubenya Dedi Mulyadi menyatakan akan segera melakukan evaluasi terhadap pendistribusian PIP di Jawa Barat.
Baca Juga: Ikrar Nusa Bhakti Soroti Wacana Reshuffle Kabinet di Pemerintahan Prabowo
"Saya kaget ada anak dokter, ASN, bahkan guru ASN di SMAN 7 Cirebon yang menerima bantuan PIP. Ini perlu ditertibkan," ujar Dedi Mulyadi.
Menurutnya bantuan pendidikan seharusnya diberikan kepada siswa yang benar-benar membutuhkan bukan yang berasal dari keluarga mampu.
"Kita harus cek ulang, harus ada mekanisme yang lebih ketat agar tepat sasaran," tegasnya.
Dedi Mulyadi juga menyoroti sistem pendataan yang dianggapnya belum optimal.
Ia menilai banyak siswa yang berhak justru tidak mendapatkan bantuan karena data yang tidak akurat atau kurangnya verifikasi.
Baca Juga: Hendri Satrio Kritik Banjir di Bandara dan IKN akan Memperburuk Citra Indonesia
"Jangan sampai yang berhak malah tidak dapat, sementara yang mampu justru menerima. Ini soal keadilan," katanya.
Sebagai langkah awal Dedi Mulyadi berencana menggandeng Dinas Pendidikan dan sekolah-sekolah untuk memperbaiki sistem pendataan serta memastikan penyaluran bantuan lebih transparan.
Menurut Dedi Mulyadi program PIP yang seharusnya bertujuan membantu siswa dari keluarga kurang mampu malah terindikasi tidak tepat sasaran.
Selain itu Dedi Mulyadi juga meminta pihak sekolah lebih selektif dalam mengusulkan nama-nama penerima bantuan.
Baca Juga: IKN Menuju Kuburan Sejarah? Amien Rais Soroti Masa Depan Proyek Ambisius Jokowi