Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi mengunjungi Sumedang dan berbincang dengan Bupati Sumedang Doni Ahmad Munir mengenai perkembangan dan pelestarian warisan budaya Sunda di Sumedang.
Dalam pertemuan tersebut mereka membahas berbagai aspek pembangunan daerah serta strategi branding Sumedang sebagai pusat peradaban Sunda yang masih bertahan.
Dalam youtubenya Dedi Mulyadi menyoroti pentingnya Sumedang sebagai salah satu pusat peradaban Sunda yang tersisa.
Baca Juga: Tour Motor Jokowi dan Pertemuan dengan Budi Arie, Alifurrahman: Pengalihan Isu?
Menurut Dedi Mulyadi Sumedang Larang adalah kerajaan terakhir yang masih bertahan setelah runtuhnya Kerajaan Pajajaran.
Salah satu peninggalan bersejarah yang masih ada adalah Mahkota Binokasih yang disimpan di Museum Prabu Geusan Ulun.
"Sumedang punya warisan sejarah yang harus dijaga. Museum Prabu Geusan Ulun menyimpan peninggalan penting seperti Mahkota Binokasih yang merupakan simbol keberlanjutan budaya Sunda," ujar Dedi Mulyadi.
Namun kepemilikan museum ini masih berada di bawah Yayasan Pangeran Sumedang bukan pemerintah daerah.
Dedi Mulyadi mengusulkan agar kawasan alun-alun Sumedang diintegrasikan dengan museum untuk menciptakan pengalaman sejarah bagi pengunjung.
Baca Juga: Mantan Presiden Jokowi Masih Aktif, Eep Saefulloh Mengaku Cemas Nepotisme akan Berkembang
Dedi Mulyadi menegaskan perlunya Sumedang memiliki branding yang kuat sebagai pusat budaya Sunda.
Salah satu usulannya adalah menciptakan suasana kota yang menggambarkan peradaban Sunda masa lalu.
Selain itu ia menyoroti pentingnya pengembangan infrastruktur agar Sumedang semakin maju.
"Sumedang sudah ada Perda tentang Sumedang sebagai Pusat Budaya Sunda. Ini harus diwujudkan dengan membangun kawasan museum, alun-alun, dan gedung negara dalam satu kesatuan agar terasa nuansa sejarahnya," tambahnya.
Baca Juga: Bandara VVIP di IKN Kebanjiran dan Berlumpur, Dulu Jokowi Banggakan