Satu menu dibuat MBG akan disimpan di pendingin makanan sehingga ketika kasus keracunan atau dampak buruk lain kesehatan siswa, sampel tersebut bakal dicek.
"Kalau misalnya, amit-amit ya, terjadi sesuatu keracunan makanan dan sebagainya, kami periksa selain makanan yang di lokasi keracunan juga yang balik sampel. Siapa tahu permasalahannya bukan proses di sini gitu. Tapi misalnya siswanya terlambat mengonsumsi, terlalu siang," ujar Anhar.
Meski demikian, dia menilai pembuatan makanan di dapur MBG sudah cukup baik dilakukan dini hari, tidak di hari sebelumnya.
Baca Juga: Makan Malam Natal di Bandung: 10 Destinasi Elit yang Wajib Kamu Coba Tahun Ini
Ini penting karena makananbisa lebih segar dan layak saat dikonsumsi siswa saat jam sekolah.
Anhar berharap makanan bisa menjaga gizi para siswa ke depannya sehingga tumbuh menjadi anak sehat.
“Apabila (makanan menu seperti ini) dikonsumsinya juga di luar sekolah, pasti bakalan cepat untuk perbaikannya untuk status gizi yang rendah. Tapi untuk status gizi yang sudah bagus ya akan stabil,”pungkasnya.***