Struktur gapura dirancang dengan filosofi tiga bagian: kepala, badan, dan kaki. Makna ini merepresentasikan keselarasan hidup, penjagaan lahir batin, serta nilai-nilai perjalanan spiritual.
Desain tersebut juga disinergikan dengan konsep modern, termasuk adanya ruang berteduh pada bagian tengah sebagai fasilitas tambahan bagi pengunjung.
Salah satu aspek menarik dari proyek ini adalah penggunaan bata interlock tanpa semen sebagai material utama gapura. Bata jenis ini saling mengunci melalui tonjolan khusus sehingga mampu berdiri stabil tanpa perekat.
Material tersebut berasal dari tanah liat yang diproduksi di Madura, namun arsitek mencatat bahwa sejumlah daerah di Jawa Barat seperti Majalengka dan Purwakarta juga memiliki potensi bahan baku serupa.
Inovasi material ini menjadi bukti bahwa desain tetap mempertahankan karakter lokal sekaligus mengikuti prinsip pembangunan berkelanjutan.***
Baca Juga: Mari Cermati Tren Fashion 2026, Ada Transformasi Yang Signifikan
Artikel Terkait
Kemunculan Purbaya Dinilai Ganggu Dominasi Gibran dan Dedi Mulyadi di Sosial Media
Ribuan Warga Terdampak Penutupan Tambang, PDIP Minta Solusi Konkret dari Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi Respons Interupsi Dewan Soal Tambang, Tidak akan Kompromi dengan Kerusakan Lingkungan
Dana Rp1 Miliar Program MBG Diduga Dibobol, Dedi Mulyadi Desak SPPG dan BGN Bertanggung Jawab
Jerami Jadi BBM Tuai Sorotan, Dedi Mulyadi Gercep Uji Coba
Bobibos Viral, Penemu Ungkap Fakta Produksi dan Singgung Keterlibatan Dedi Mulyadi