Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengumumkan kabar gembira bagi warga Bandung dan sekitarnya.
Dedi Mulyadi memastikan bahwa proyek kereta listrik (KRL) rute Cicalengka–Padalarang akan mulai beroperasi pada tahun 2027.
Proyek ini digadang menjadi solusi utama untuk mengurai kemacetan di kawasan metropolitan Bandung Raya.
Baca Juga: Siap Tertawa Sekaligus Merinding di “Comic 8 Revolution: Santet K4bin3t”
Dedi Mulyadi dalam pertemuan bersama jajaran Kementerian Perhubungan dan Dirjen Perkeretaapian menjelaskan “Ini kabar gembira buat warga Jabar terutama urusan transportasi.”
“Jadi siap-siap jalur Padalarang–Cicalengka akan dielektrifikasi. Nantinya PT KAI dan PTPN akan ikut mendukung dengan investasi,” ujar Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi menjelaskan jalur KRL tersebut akan memangkas waktu tempuh secara signifikan.
“Biasanya dari Padalarang ke Cicalengka bisa makan waktu dua jam setengah karena macet. Nanti cukup satu jam saja naik KRL. Jadi lebih cepat lebih efisien,” kata Dedi Mulyadi.
Baca Juga: “Medium Ugly” Saat Cinta Tak Butuh Wajah Tampan untuk Jadi Lucu dan Tulus
Namun mantan Bupati Purwakarta itu tak segan menekan para pihak agar target tidak molor.
Dalam gaya khasnya yang lugas Dedi Mulyadi menegaskan bahwa proyek ini tak boleh bertele-tele.
Dedi Mulyadi menekankan “Jangan lama mikirnya. Saya minta maksimal dua tahun mulai beroperasi.”
“Jadi 2027 harus sudah jalan. Kalau tidak yang dosa mereka bertiga bukan saya,” ujarnya.
Dedi Mulyadi berharap proyek elektrifikasi jalur Cicalengka–Padalarang ini bisa menjadi simbol perubahan besar dalam sistem transportasi publik Jawa Barat.
Baca Juga: Tragedi di Balik Jas Putih: “Malam Alia” Angkat Isu Perundungan Mahasiswa Kedokteran
Artikel Terkait
Mentan Amran Sesumbar, Tiga Bulan Lagi RI Stop Impor Beras!
Ekonom Senior Murka! Ferry Latuhinin: Purbaya Menyalahi Hukum Ekonomi, Big Nonsense!
Sri Mulyani Hanya Ancam Pajak Naik, Purbaya Bikin Ekonomi Jalan! Sentilan Tajam Said Didu
Cuek tapi Berani! Hendri Satrio Sebut Purbaya Jadi ‘Media Darling’ Baru
Kaesang Hanya Wayang, Pengamat: Dalangnya Jokowi!
Mahfud MD Tegas: Jangan Salahkan Pesantren, Pahami Tradisinya!