Sindikat Curanmor Bandung Terbongkar! STNK Dipalsukan, Polisi Amankan 12 Motor Bodong

Bisnisbandung.com - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bandung kembali menunjukkan ketegasan dalam memberantas kejahatan jalanan.

Kali ini polisi berhasil mengungkap dua sindikat kejahatan sekaligus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

Kapolresta Bandung Aldi Subartono melalui keterangan resminya menyebutkan bahwa pengungkapan ini berawal dari laporan masyarakat terkait aktivitas mencurigakan di wilayah Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Aksi Global Terus Bergulir, Ribuan Massa Desak Pembebasan Aktivis dan Akhiri Genosida di Gaza

Dari hasil penyelidikan polisi berhasil mengamankan dua orang pria yang diduga terlibat dalam jaringan tersebut.

“Awalnya kami menerima informasi dari masyarakat tentang adanya aktivitas jual-beli motor bodong. Setelah dilakukan penyelidikan tim berhasil menangkap dua tersangka dan menemukan 12 unit sepeda motor dari rumah pelaku,” ungkap Aldi.

Dari hasil pemeriksaan para pelaku mengaku mendapatkan kendaraan dari media sosial dengan harga murah.

Sebagian kendaraan merupakan hasil curian sementara sebagian lainnya tidak memiliki surat-surat lengkap.

Untuk mengelabui pembeli pelaku memalsukan STNK dengan cara menghapus identitas asli menggunakan amplas dan cairan kimia lalu menuliskan kembali data palsu yang menyerupai aslinya.

Baca Juga: Puluhan Aktivis Global Sumud Flotilla Masih Ditahan Israel, Alami Kekerasan dan Perlakuan Tidak Manusiawi

“Mereka mengakali STNK dengan cara diamplas, dihapus identitasnya, lalu ditulis ulang. Hasilnya terlihat seperti dokumen asli,” jelasnya.

Setelah STNK dipalsukan kendaraan-kendaraan itu dijual kembali melalui media sosial atau jaringan penadah lain dengan harga di bawah pasaran.

Selain dua pelaku utama polisi juga menangkap seorang penadah bernama Pajeri yang berperan sebagai perantara penjualan motor hasil curian.

Ia membeli kendaraan dari pelaku utama lalu menjualnya kembali kepada pembeli lain.

Baca Juga: Purbaya dan Luhut Beda Pandangan Soal Anggaran Program Makanan Bergizi Gratis