Polda Jabar kini berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya, Polda Jateng, Polda Jatim, hingga Mabes Polri, Bareskrim, dan Densus 88.
Tujuannya menelusuri aktor intelektual di balik jaringan anarkis ini.
Kapolda menegaskan kelompok ini berbeda dengan jaringan radikalisme.
“Mereka bukan berbasis ideologi agama, tapi lebih pada kekecewaan sosial dan ekonomi, serta doktrin yang mereka peroleh dari internet,” jelasnya.***
Artikel Terkait
Tambahan Anggaran IKN Dicoret DPR, Awalil Rizky Bagaimana Nasibnya?
Jokowi-Gibran 11/12, Pengamat; Sama-Sama Ijazah Diragukan!
Amien Rais Desak Presiden Prabowo Bentuk KPK Baru, Stop KKN Ala Jokowi!
Budi Arie Dicopot, Pengamat: Projo Siap Jadi Oposisi?
Jokowi Sudah Ngegas RUU Perampasan Aset, Mahfud MD Sebut DPR Ogah-Ugah Rampungkan
Geger! Isu Mutasi Kepsek SMPN 1 Prabumulih Ternyata Hoaks, Wali Kota Angkat Bicara