Meski mengaku bukan profesional di bidang pendidikan atau psikologi ia merasa cukup menjadi sosok yang hadir dan tulus mendampingi.
"Pas pertama ketemu mereka kira saya mau ngetes apa lagi. Mungkin karena habis dari barak pelatihan jadi pikirnya saya dari tim evaluasi. Padahal saya hanya ingin menemani dan hadir apa adanya," tuturnya.
Gusti Aju menutup dengan harapan besar agar pembinaan karakter seperti ini terus berlanjut.
"Ini investasi terbesar untuk masa depan Jawa Barat: anak-anak yang berkarakter, punya tujuan hidup, dan mencintai negerinya," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Disebut 'Berisik', Gubernur Dedi Mulyadi Balas Sindiran: Saya Cuma Bangunkan Birokrasi yang Tidur
Cegah Jeratan Bank Emok, Gus Imin Ajak Semua Bersatu Lawan Rentenir
Persiapan Piala Presiden 2025, Dedi Mulyadi Tegaskan Si Jalak Harupat Jadi Mahkota Sepak Bola
Langkah Politik Kaesang Dimulai! Daftar Calon Ketua Umum PSI, Jokowi Bakal Gabung Juga?
Prabowo Bicara Keadilan Sosial di Rusia, Pengamat: Ini Sindiran Keras buat Rezim Lama
Kenaikan Gaji Hakim Cegah Korupsi? Ini Jawaban Menohok Prof Suparji Ahmad