Anggaran Rp700 Miliar di Tasik Tapi Jalan Rusak? Dedi Mulyadi Beri Solusi Tegas

photo author
- Kamis, 5 Juni 2025 | 08:00 WIB
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (dok instagram Dedi Mulyadi)
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (dok instagram Dedi Mulyadi)


Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meluapkan kekesalannya terkait kondisi jalan di Kabupaten Tasikmalaya.

Dalam sebuah acara serah terima jabatan, Dedi Mulyadi secara blak-blakan menyebut bahwa Tasik mendapat aliran dana hingga Rp700 miliar namun kondisi infrastruktur dinilai memprihatinkan.

Menurut Dedi Mulyadi besarnya anggaran yang digelontorkan tak sebanding dengan kualitas pembangunan yang dirasakan masyarakat.

Baca Juga: Konsisten Kritik Jokowi Bertahun-Tahun, Praktisi Hukum Singgung Dokter Tifa

“Aliran dana ke Tasik gede banget Rp700 miliar! Pang gedena sa Jawa Barat jeung Garut. Tapi jalanna barut!” kata Dedi Mulyadi dalam sambutannya dikutip dari kanal YouTube humas jabar.

Ia menyebut banyak jalan di wilayah Tasik yang masih rusak dan belum tersentuh pembangunan.

Tak hanya menyoroti jalan rusak, Dedi Mulyadi juga menegaskan targetnya: seluruh infrastruktur jalan di Jabar harus sudah berbeton atau berhotmix hingga ke pelosok desa dalam waktu 3 tahun.

Selain itu ia ingin setiap kelas sekolah memiliki toilet yang layak serta pasar-pasar yang tertata rapi.

“Saya targetkan tiga tahun ke depan jalan di seluruh desa sudah berhotmix. Sekolah-sekolah ada toiletnya, pasar rapi, masyarakat ikut KB,” tegasnya.

Baca Juga: Proses Penyelidikan Ijazah Jokowi Diragukan, LEMKAPI: Silakan Saja Tidak Percaya

Dedi Mulyadi pun menyebut potensi besar Kabupaten Tasik dari sisi kerajinan dan budaya.

Ia menyoroti masyarakat Tasik yang produktif membuat berbagai kerajinan seperti boboko, cetok, bilik bambu, hingga hihid.

“Orang yang bikin saung dari bambu di rumah saya itu orang Tasik. Yang bikin boboko, ayakan, sapu, tarumpah, semua dari Tasik. Itu harus jadi ikon daerah!” katanya.

Ia bahkan menyarankan agar gerbang masuk Kabupaten Tasik dipasang boboko dan hihid raksasa sebagai simbol kebanggaan terhadap kearifan lokal.

Baca Juga: PDIP Tegaskan Tidak Ada Kompromi Politik dalam Pertemuan Megawati dan Gibran

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Soal Kasus Resbob, Polisi Telusuri Dua Tersangka Lain

Rabu, 17 Desember 2025 | 20:00 WIB
X