Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan keprihatinannya terhadap maraknya praktik percaloan dalam rekrutmen tenaga kerja di wilayahnya.
Dedi Mulyadi menyoroti keterlibatan berbagai oknum mulai dari aparatur desa, LSM, karang taruna, hingga ormas yang memanfaatkan situasi.
Dikutip dari youtube DPRD Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan oknum tersebut meminta bayaran antara Rp3 juta hingga Rp30 juta per orang.
Hal itu Dedi Mulyadi dalam pidatonya saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) di hadapan DPRD Jawa Barat.
Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa banyak pencari kerja terpaksa meminjam uang dari bank keliling atau "bank emok" untuk membayar pungutan tersebut.
Ironisnya setelah bekerja sebagai tenaga kontrak selama setahun mereka seringkali tidak diperpanjang kontraknya.
Sehingga mereka berakhir tanpa pekerjaan dan terlilit utang.
Menanggapi situasi ini Dedi Mulyadi menegaskan bahwa praktik percaloan tenaga kerja harus dihentikan segera.
Baca Juga: Pakar Hukum Sebut Kasus Tom Lembong Penyimpangan Bukan Sekadar Kebijakan
Ia menginstruksikan agar setiap dinas ketenagakerjaan di kabupaten dan kota memiliki data bursa kerja yang lengkap.
Dengan demikian,perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dapat langsung mengakses data tersebut tanpa perlu membuka pendaftaran umum.
Sehingga proses rekrutmen menjadi lebih efisien dan transparan.
Dedi Mulyadi juga menekankan pentingnya mengurus persyaratan kerja setelah calon pekerja dinyatakan diterima.
Baca Juga: Kasus Tom Lembong Dinilai Mengada-Ada, Prof. Hamdan: Korupsi Bukan Sekadar Mencari Kesalahan Orang
Artikel Terkait
RUU TNI Disahkan Meski Ditolak, Rocky Gerung: Pemerintah & DPR Sudah Lupa Rakyat
Libur Lebaran, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Cek Kesiapan Bandung: Sampah & Macet Jadi Sorotan
IHSG Ambruk, Rudi S Kamri: Krisis Ekonomi Sudah di Depan Pintu
Ratusan Kusir Bahagia! Tukang Delman Garut Dapat THR Spesial dari Dedi Mulyadi
Ikrar Nusa Bhakti Soroti Pertemuan Tertutup Prabowo dan Rektor, Ada Apa?
Pabrik Mobil Listrik Siap Beroperasi, Dedi Mulyadi Buka 18 Ribu Lowongan Kerja