Bisnisbandung.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengatakan bahwa Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan proses pembelajaran kolaboratif lintas disiplin ilmu dalam mengamati, mengeksplorasi, dan/atau merumuskan solusi terhadap isu atau permasalahan nyata yang relevan bagi peserta didik.
Untuk mewujudkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), teater Gar4m SMPK 4 BPK PENABUR Bandung menggelar sebuah Pentas Seni drama kolosal dengan naskah Wayang Wong Priangan “ABINAWA” Lakon Somantri dan Sokrasana, pada 25 Mei 2024 yang lalu.
Abinawa dalam bahasa Sansekerta berarti anak yang mengagumkan dan terpuji. Sebagai warga negara Indonesia yang cinta akan keberagaman, memang sangat mengagumkan jika kita mengingat indahnya keberagaman yang ada di Indonesia atau sering disebut sebagai Wonderful Indonesia.
Kekaguman juga bisa dirasakan ketika melihat sebuah kolaborasi 60 siswa-siswa dari jenjang TK, SD dan SMP yang menyatu dalam drama kolosal ini.
Siswa-siswi yang terlibat dalam pagelaran ini berasal dari TKK Guntur, SDK 5 dan SMPK 4 BPK PENABUR yang bertempat di jalan Guntur 34 Bandung.
Sutradara ABINAWA, Maria Ayu Prameswari, S.Sn. adalah guru Seni dan Budaya SMPK 4 BPK PENABUR Bandung bersama Helsa Renata, Saepul Hadid Akhbar dan Vina Fitriani turut melatih para pemain selama sekitar 2 bulan.
Kolaborasi juga terjadi dalam sisi keragaman talenta mulai dari performance, modern dance, seni tari, balet, pencak silat hingga kelucuan-kelucuan yang disisipkan menjadikan ABINAWA sebuah pertunjukan yang unik, menarik namun memiliki makna yang mendalam.
Baca Juga: Festival Hijriah: Meriahnya Kebudayaan dan Keimanan Muslim Xinjiang di Kota Bandung
Pesan yang disampaikan dalam cerita ABINAWA ini adalah tentang ambisi yang menghancurkan potensi sehingga melupakan nilai-nilai luhur kebersamaan dan keberagaman yang mengakibatkan penyesalan.
Ibu Yani Rachmayani Hamara, M.Pd. sebagai Pengawas Sekolah dari Dinas Pendidikan Kota Bandung mengatakan bahwa pertunjukan ini benar-benar membanggakan dan patut dipuji sebagai perwujudan P5 yang berhasil diterapkan dengan sangat baik.
Pada saat yang bersamaan, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) juga diwujudkan dalam bentuk pameran hasil karya P5 seperti pemanfaatan sampah organik dan eco enzyme dalam tema lingkungan.
Tema tentang mencegah perundungan juga disosialisasikan bukan saja kepada siswa, tapi juga kepada orangtua yang hadir. Perundungan di lingkungan sekolah dapat dihindari jika setiap siswa antar jenjang bisa saling menghargai dan menghormati, sehingga keakraban terjadi sampai mereka lulus nanti.
Kepala Sekolah SMPK 4 BPK PENABUR, Bapak Heriyanto, S.T. mengatakan untuk mewujudkan pentas drama ini memang tidak mudah.
Para siswa dilatih bukan saja untuk bisa menampilkan cerita ABINAWA dengan baik tapi juga membangun karakter, ketekunan, kerendahan hati dan kesabaran untuk bisa berkolaborasi antar jenjang dengan perbedaan usia yang beragam.
Artikel Terkait
Disiapkan Rp7 Miliar Bangun Pusat Kebudayaan di Jabar
Pendidikan dan Kebudayaan Dari Teoretisi ke Praktisi
Mengenal Kebudayaan & Industri Kreatif di Tanah Pasundan
Tolak Radikalisme Dan Terorisme Melalui Kebudayaan Angklung
Apa Itu Evolusi Budaya? Bisakah Kita Bertahan Di Masa Revolusi Kebudayaan Ini?
Mengenal Asal Usul Perayaan Cap Go Meh yang Merupakan Bagian dari Kebudayaan Tionghoa