Misalnya, di sini kita manfaatkan kotoran kuda, kadang kota juga memanfaatkan cangkang telur dan kulit pisang dari pabrik pengolahan kue," ujarnya.
Baca Juga: Kunjungan Presiden Jokowi ke Kabupaten Subang: Dukungan untuk Pertanian di Desa Ciasem Girang
Vania juga mengingatkan agar masyarakat melihat potensi di lingkungannya, jika tidak ada lahan bisa dibuat vertikal garden.
Selain itu, juga harus merencanakan akan melibatkan siapa saja.
"Di sini kita empowering anak muda. Misalnya, di sini ada anak Karang Taruna yang butuh pemasukan tambahan. Jadi mulai dari yang terdekat aja," katanya.
Vania berharap, dengan adanya Seni Tani, semakin banyak orang yang mengapresiasi petani dengan mengetahui asal makanan yang dikonsumsi, siapa yang menanam, hingga bagaimana cara menanamnya.
"Pertanyaannya apakah dengan kita memakan sepiring makanan itu ada penderitaan orang-orang, apakah sudah sehat cara menanamnya, apakah dengan kita makan ini kita menghasilkan sisa.
Jadi mulai dari sekarang, aware aja sama makanan karena dari sepiring makanan itu sebetulnya valuenya banyak banget, banyak energi yang terbuang dan dihabiskan. Jadi, ya mulai appreciate dengan makanan," tutupnya.***
Artikel Terkait
Ganjar Pranowo Hadir ke Acara PKKMB Universitas Pasundan Bandung: Mendukung Pendidikan Tinggi di Indonesia
IA ITB JABAR Proyeksikan Pemimpin Nasional Untuk Tahun 2045
Sarapan Bersama Opang dan Pedagang Soreang, H. Cucun Serap Aspirasi Masyarakat Kecil
Jalan Sehat Harlah PKB ke-25 Momentum Ajak Masyarakat Hidup Sehat
Sukses Memukau Jakarta, Museum Patah Hati Kini Hadir di Bandung
20 Siswa SD di Bandung Barat Alami Keracunan Diduga Usai Konsumsi Yoghurt