opini

Ketika Budaya Masuk, Keyakinan Tersentuh

Senin, 1 Desember 2025 | 11:00 WIB
Persembahan Budaya Lokal Desa Cimenyan

Baca Juga: Ipar Adalah Maut Kembali Viral, Tapi Kini Tersandung Teguran dari KPI

Negara Islam juga tidak membiarkan desa membangun diri sendiri tanpa arahan. Pemerintah bertanggung jawab penuh terhadap kesejahteraan rakyat melalui pengelolaan SDA oleh negara, pembangunan industri padat karya, pemberian tanah mati kepada rakyat, jaminan hidup untuk fakir miskin dari pos zakat,dan pembangunan infrastruktur yang merata.

Inilah yang pernah dilakukan Khalifah Umar bin Khattab. Inilah yang diteruskan oleh Umar bin Abdul Aziz hingga tak lagi ditemukan warga yang berhak menerima zakat.

Dari Komoditas Menjadi Cahaya Dakwah

Dalam sistem Islam, wisata bukan dagangan. Wisata adalah sarana melihat keagungan Allah. Objek wisata berupa: keindahan alam, peninggalan sejarah Islam, jejak para sahabat dan ulama.

Semua ini menjadi jendela iman. Wisatawan datang bukan hanya untuk berfoto, tetapi untuk bertafakur.

Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi… terdapat tanda-tanda bagi orang berakal.” (QS. Ali Imran: 190)

Sistem Islam menjaga desa, masyarakat, dan akidah. Tidak ada miras. Tidak ada budaya vulgar. Tidak ada ritual yang menyalahi syariat. Yang ada adalah nilai, pendidikan, dan dakwah.

Penutup

Saya kembali ke desa itu beberapa minggu lalu. Anak kecil yang bertanya tentang kekayaan desa kini berlari-lari di halaman. Ibunya tersenyum. Tetapi saya tahu, senyum itu masih menyimpan tanya.

Di tepi sungai, saya duduk bersama bapak tua yang dulu bercerita. Ia berkata, “Nak, desa ini ingin maju. Tapi kami ingin maju dengan cara yang benar.”

Saya mengangguk dalam hening. Desa wisata memang menawarkan peluang. Tetapi kesejahteraan sejati tidak akan lahir dari sistem yang meminggirkan nilai dan mengagungkan modal. Jalan pulang bagi desa bukan hanya wisata. Jalan pulang itu adalah sistem yang adil, yaitu sistem yang datang dari Zat yang Maha Adil. Dan sistem itu bernama Islam.

Halaman:

Terkini

SMK Go Global dan Arah Pendidikan Kita

Senin, 8 Desember 2025 | 19:00 WIB

Ketika Budaya Masuk, Keyakinan Tersentuh

Senin, 1 Desember 2025 | 11:00 WIB

Kisah Desa Wisata yang Mencari Jalan Pulang

Senin, 1 Desember 2025 | 10:01 WIB

Judol, Ketika Kebebasan Berubah Menjadi Jerat

Jumat, 21 November 2025 | 14:20 WIB

Di Antara Idealisme dan Royalti

Rabu, 12 November 2025 | 06:00 WIB

Percakapan tentang Setetes Kehidupan

Sabtu, 1 November 2025 | 18:00 WIB

Jabat Tangan di Bawah Langit Islam

Senin, 13 Oktober 2025 | 20:35 WIB

Bandung di Persimpangan

Minggu, 5 Oktober 2025 | 20:00 WIB

Mimpi di Balik Gerobak

Rabu, 24 September 2025 | 09:45 WIB

Generasi Patah Sayap, Mimpi yang Terkubur

Senin, 15 September 2025 | 21:30 WIB

Saat Gizi yang Dijanjikan Membawa Nestapa

Jumat, 5 September 2025 | 12:30 WIB

Butiran Air Mata di Karung Beras

Jumat, 18 Juli 2025 | 17:00 WIB

Pak, Tahun Depan Aku Masih Bisa Ngajar, Nggak?

Selasa, 15 Juli 2025 | 10:30 WIB

Sungai Itu Masih Ingat Namamu

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:30 WIB

Sebuah Suara dari Desa untuk Negeri

Selasa, 1 Juli 2025 | 21:00 WIB

Cara Mendengar Suara Tuhan, Secara Mudah

Minggu, 29 Juni 2025 | 19:30 WIB