opini

Kemiskinan dan pengangguran masih menghantui negeri ini, termasuk Jawa Barat

Jumat, 29 November 2024 | 11:00 WIB
Gedung Sate di Kota Bandung, Jawa Barat (Photo by Ari Nuraya on Unsplash)

Di sistem kapitalisme sekularisme ini, negeri ini menjadi tidak memiliki kemandirian dan kedaulatan. Negara berperan hanya sebagai regulator saja, sedangkan rakyat menjadi sapi perah para kapital.

Padahal aset kekayaan alam yang dimiliki negeri ini berlimpah ruah, tapi tidak bisa dimiliki sepenuhnya untuk menyejahterakan rakyat. Kepemilikan umum hanya dikuasai oleh segelintir orang yang bermodal saja, seharusnya dikelola oleh negara dan dipergunakan untuk kemaslahatan rakyat.

Islam Menjawab

Berbeda dengan sistem Islam, negara berfungsi sebagai pengurus dan pelindung rakyat. Kepemimpinan Islam berdimensi akhirat, menjadikan seorang penguasa takut jika zalim dan tidak adil kepada rakyat. Negara akan berupaya optimal mengurus dan menyejahterakan rakyat dengan tuntunan syariat Islam.

Kepemimpinan Islam sangat berperan dalam mengurus dan melindungi rakyatnya. Seorang pemimpin akan diminta pertanggungjawaban atas setiap yang dipimpinnya. Tidak akan ada rakyat yang menderita karena pengurusan yang buruk dari negara.

Mekanisme jaminan kesejahteraan dalam Islam dimulai dari mewajibkan seorang laki-laki untuk bekerja. Pada saat yang sama, negara wajib menyediakan lapangan kerja yang luas.

Sektor yang berpotensi besar, seperti pertanian, industri, perikanan, perkebunan, pertambangan, dan sejenisnya akan dikelola dengan baik sesuai syariat Islam.

Negara akan memberikan bantuan modal dan keahlian kepada rakyat yang membutuhkan. Bagi mereka yang lemah atau tidak mampu bekerja akan diberikan jaminan kesejahteraan.

Baca Juga: Tawaran Menarik HUT ke-129 BRI, Dapatkan Pinjaman BRIguna dengan Suku Bunga 8,129% dan Potongan Provisi 50%

Kebutuhan dasar rakyat terpenuhi, fasilitas umum pun dipermudah bahkan bisa diperoleh secara gratis.

Negara berperan mempersiapkan SDM, baik dengan pendidikan formal seperti mendirikan sekolah atau pendidikan tinggi, maupun nonformal berupa pelatihan, pembekalan skill, atau program belajar dari negara lain. Sebagaimana Rasulullah saw. lakukan saat mengutus beberapa sahabat untuk mempelajari teknologi perang di Yaman.

Konsep Islam dapat memastikan terpenuhinya kebutuhan dasar rakyat secara utuh baik pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan, bukan sekadar berpijak pada data statistik yang mengeklaim terjadinya pertumbuhan ekonomi.

Ekonomi yang mandiri suatu negara merupakan kunci untuk mengurai problem rakyat secara komprehensif termasuk problem pengangguran. Hanya Islam satu-satunya yang memiliki konsep mengurai benang kusut pengangguran dan kemiskinan.

Wallahualam bissawab.

Oleh Yanyan Supiyanti, A.Md.
Pendidik Generasi
Guru di Sekolah Tahfizh Plus Khoiru Ummah Rancaekek 

Halaman:

Terkini

SMK Go Global dan Arah Pendidikan Kita

Senin, 8 Desember 2025 | 19:00 WIB

Ketika Budaya Masuk, Keyakinan Tersentuh

Senin, 1 Desember 2025 | 11:00 WIB

Kisah Desa Wisata yang Mencari Jalan Pulang

Senin, 1 Desember 2025 | 10:01 WIB

Judol, Ketika Kebebasan Berubah Menjadi Jerat

Jumat, 21 November 2025 | 14:20 WIB

Di Antara Idealisme dan Royalti

Rabu, 12 November 2025 | 06:00 WIB

Percakapan tentang Setetes Kehidupan

Sabtu, 1 November 2025 | 18:00 WIB

Jabat Tangan di Bawah Langit Islam

Senin, 13 Oktober 2025 | 20:35 WIB

Bandung di Persimpangan

Minggu, 5 Oktober 2025 | 20:00 WIB

Mimpi di Balik Gerobak

Rabu, 24 September 2025 | 09:45 WIB

Generasi Patah Sayap, Mimpi yang Terkubur

Senin, 15 September 2025 | 21:30 WIB

Saat Gizi yang Dijanjikan Membawa Nestapa

Jumat, 5 September 2025 | 12:30 WIB

Butiran Air Mata di Karung Beras

Jumat, 18 Juli 2025 | 17:00 WIB

Pak, Tahun Depan Aku Masih Bisa Ngajar, Nggak?

Selasa, 15 Juli 2025 | 10:30 WIB

Sungai Itu Masih Ingat Namamu

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:30 WIB

Sebuah Suara dari Desa untuk Negeri

Selasa, 1 Juli 2025 | 21:00 WIB

Cara Mendengar Suara Tuhan, Secara Mudah

Minggu, 29 Juni 2025 | 19:30 WIB