Baca Juga: Langkah Mengejutkan Golkar, Rocky Gerung Kritik Bobby Nasution Sebagai Cagub Sumut
Kondisi ini juga bisa membuka peluang besar terjadinya eksploitasi seperti pelacuran, anak putus sekolah, anak jalanan yang mengemis, anak terlantar dan lain-lain.
Semua ini karena kesejahteraan rakyat diabaikan dan pemindahan tanggung jawab pemenuhan kebutuhan dasar harus ditanggung rakyat itu sendiri.
Inilah akibat penerapan sistem sekuler kapitalisme, mereka hanya memikirkan segala sesuatu dengan materi.
Maka wajar jika nasib anak dalam negara kapitalis sekuler tidak akan memiliki perlindungan dan menghalangi anak menjadi generasi terbaik bangsa.
*Solusi Islam*
Islam memandang bahwa anak adalah amanah yang harus dijaga, titipan Allah Swt. Jika di rawat dan dididik sesuai aturan pencipta-Nya, maka akan menjadi investasi pahala bagi orang tuanya di dunia dan akhirat.
Juga akan menjadi calon pemimpin masa depan dan aset bangsa yang sangat berharga.
Baca Juga: Rocky Gerung Khawatir akan Masa Depan Indonesia
Oleh karena itu perlu upaya yang sistemik untuk menjadikan anak bisa tumbuh dan berkembang secara optimal menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas.
Islam memiliki seperangkat aturan dan sistem yang mampu secara efektif menyelesaikan masalah kekerasan terhadap anak sampai ke akarnya.
Islam tidak hanya mengatur ibadah ritual dan aspek ruhiyah semata tapi juga merupakan akidah yang bersifat politis (siyasi), yakni akidah yang memancarkan seperangkat aturan dalam mengatur setiap aspek kehidupan. Penerapan Islam ini terbebankan pada negara.
Hal ini didasarkan pada hadis riwayat Muslim bahwa imam atau pemimpin laksana perisai, tempat orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya.
Dikuatkan pula oleh hadis lain yang serupa, hadis riwayat Muslim dan Ahmad bahwa imam atau pemimpin adalah pengurus dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap rakyat yang diurusnya.***