Pengalaman Jokowi memimpin Indonesia selama dua periode bisa menjadi bahan kajian menarik yhang bermanfaat bagi para politisi Golkar ke depan.
Dan partai-partai lain terutama PDIP memang sudah kehilangan peluang untuk menyusun strategi.
Tak ada kata lain selain memframing supaya tetap mendapatkan dukungan.
Baca Juga: Cara Cerdas Mengatasi Masalah Hidup
Seyogyanya para pemimpin dan politisi justru beradu ide cerdas untuk memajukan bangsa, bukannya mencari cara untuk saling menjatuhkan.
Dalam suasana pasca Pilpres, mestinya memang kata kolaborasi adalah kata yang pantas didengungkan bagi pembangunan bangsa Indonesia ke depan.
Demokrasi masih terus berjalan. Ke depan masih ada pilkada. Dan Golkar sadar, bahwa pengaruh Jokowi masihlah kuat di negeri ini.
Strategi cerdas Golkar pantas dikagumi sebagai partai politik senior yang memang senantiasa mengedepankan analisa dalam mengambil keputusan.
Masuknya Jokowi ke Golkar, menjadikan Golkar gadis cantik yang menawan untuk diajak kolaborasi. Dan masuknya Jokowi ke dalam Golkar menjadi jaminan Golkar bakal menang pilkada di Indonesia.
Baca Juga: Beginilah 3 Pola Jatuh Cinta Seorang Cowok, Betul Tidak?
Nah Golkar menang banyak kan. Hadirnya analisa dan framing negative, adalah kekhawatiran parpol, terutama PDIP akan bayangan kekalahan yang dihadapi.
Jauh dari kata tergantung pada figure, Golkar adalah parpol yang mandiri dan selalu mampu menciptakan sendiri pemimpin yang pantas dibanggakan Indonesia.***
Artikel Terkait
Cara Cerdas Mengatasi Masalah Hidup
Hati-hati 10 Tipe Teman berbahaya Wajib Dihindari
Beginilah 3 Pola Jatuh Cinta Seorang Cowok, Betul Tidak?
BPIP : Untuk Menyeragamkan Tata Pakaian Dengan Tidak Penggunaan Hijab
13 Lagu Hits Indonesia di Era 90-an, Terasa Kembali ke Masa Lalu
Goldman Sachs Ungkap Kepemilikan ETF Bitcoin Bernilai Fantastis