Ketar-Ketir Akan Reflasi, Inilah Prediksi Yang Akan Dihadapi Indonesia Tahun 2023.

Dampak reflasi juga menghampiri ekonomi indonesia sehingga terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah, penganguran dan pertumbuhan ekonomi yang lambat dan lain sebagainya.

Apakah Indonesia mampu menghadapinya?

Menteri keuangan Sri Mulyani pun buka suara terkait ancaman reflasi di tengah perekonomian dunia.

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Piala Dunia Qatar 2022 Kroasia vs Kanada 

Ia menjamin bahwa Indonesia mampu melewati reflasi meskipun tetap waspada menghadapi gejolak, karena ekonomi dunia pada tahun 2023 mengalami ketidakpastian.

Apa yang mendasari keyakinan tersebut?

Sri Mulyani pun memberikan sejumlah indikator yang menjadi alasan bahwa ekonomi Indonesia cukup kuat.

1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi dapat mencapai target APBN 2023 yaitu 5,3 persen meski ada risiko penurunan ekonomi meningkat.

Baca Juga: Berikut 3 Kebiasaan Penghambat Kesuksesan yang Sering Dilakukan, Nomor 1 Kebiasaanmu? 

"Kalau untuk proyeksinya kami tetap menggunakan yang ada di dalam UU APBN yang asumsinya di 5,3 persen. Namun memang kata-kata waspada itu menggambarkan downside risk-nya muncul sangat kuat," jelas Sri Mulyani.

2. Supply side atau ketersediaan industri manufaktur juga meningkat. Hal ini terlihat dari Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia yang berada pada level 51,8 poin.

Walaupun turun dari bulan sebelumnya tetapi masih berada di level 50 selama 14 bulan berturut-turut. Ekspansi pertambangan, perdagangan jasa, harga komoditas, sektor pertanian dan jasa juga cukup baik.

Baca Juga: Menarik! Inilah 5 Film Yang Secara Akurat Menggambarkan Kondisi Kesehatan Mental 

"Namun kami di kemenkeu selama ini selalu sampaikan waspada karena memang lingkungan ekonomi global sangat-sangat turbulence. Jadi untuk 2023 kewaspadaan ini menggambarkan risiko yang berasal dari global akan cukup mempengaruhi kinerja kita," jelasnya.

Indonesia tetap optimis