Bisnisbandung.com - Ketidakpastian meliputi perekonomian dunia di akhir tahun 2022 dan di awal tahun 2023.
Dikutip dari portal Indonesia.go.id, ekonomi dunia diramalkan akan menghadapi ancaman reflasi, ini berkaitan dengan inflasi yang tinggi dan resesi yang terjadi secara bersamaan.
Baru-baru ini Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memprediksi akan terjadi perlambatan pada ekonomi khususnya di Indonesia tahun depan.
Baca Juga: Catat! Berikut 3 Manfaat Membaca Buku yang Dijamin Bikin Sukses di Masa Depan!
Inilah prediksi risiko yang dihadapi Indonesia dan dunia tahun 2023 versi OECD
- Konsumsi masyarakat akan melambat karena tertahan oleh kenaikan inflasi.
- Gejolak politik dan sosial menjelang Pilpres 2024 dapat mengubah persepsi investor internasional terhadap kekuatan ekonomi Indonesia.
- Khususnya untuk perekonomian dunia diperkirakan dapat menghindar dari resesi ekonomi tahun depan, namun krisis energi yang terjadi sejak 1970an menjadi pemicu perlambatan tajam.
- Eropa akan menjadi wilayah yang paling terpukul
- Ekonomi dunia akan melambat dari 3,1 persen pada tahun 2022 menjadi 2,2 persen pada tahun 2023, tetapi diprediksi akan meningkat lagi menjadi 2,7 persen pada tahun 2024.
Sebenarnya reflasi sudah dialami oleh Rusia dan Inggris akibat perang dan akibatnya berdampak pada krisis pangan dan energi.
Baca Juga: Mari Berkenalan dengan 5 Jagat Sinema Superhero Indonesia
"Namun kami tidak memprediksi resesi. Kami memproyeksikan periode pelemah yang nyata?" Ucap Mathias Cormann selaku Kepala OECD dalam pernyataannya di konferensi pers.
Artikel Terkait
Pantas banyak yang pengen jadi Calon Presiden 2024, Simak beberapa pencapaian Anies Baswedan untuk Jakarta
Curi perhatian di G20 Indonesia !! Berikut fakta dibalik kecantikan Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon Hee
Apakah Jokowi Termasuk di dalamnya? Berikut deretan pemimpin paling disegani di dunia Tahun 2022
Rela mati demi keselamatan Presiden, berapa sih kira-kira Gaji & Tunjangan Paspampres?
Meningkatnya Industri Manufaktur Indonesia
IA-ITB Tanggap Darurat Bencana gempa Cianjur